HIDUPKATOLIK.com – DALAM Asian Youth Day (AYD) 2017, Komisi Kepemudaan (Komkep) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) adalah bagian dari KWI yang dipercaya untuk menjadi panitia. Komkep KWI berperan mengembangkan dan mempromosikan kepentingan orang-orang muda supaya betul-betul menjadi agen perubahan.
Dalam konferensi pers AYD 2017 yang diselenggarakan di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia, Jakarta, 8/3, Mgr Pius Riana Prapdi mengungkapkan visi misi Komkep KWI adalah menjadi teman seperjalanan atau sahabat seperjalanan supaya dalam kehidupan bersama ini mampu menjadi agen perubahan. “Orang Muda Katolik diharapkan memiliki daya ubah bagi lingkungannya bagi sesamanya dan juga bagi seluruh alam ciptaan ini atau rumah kita bersama ini.”
Mgr Riana mengungkapkan, AYD 2017 akan dibagi menjadi tiga acara besar. Pertama adalah Days in the Dioceses (DID). Selama DID peserta akan hidup/live in di keluarga-keluarga di sebelas keuskupan di Indonesia. “Mereka akan hidup bersama bahkan di dalam keluarga yang beda agama, beda budaya dan juga beda setatus sosial. Ini untuk mengalami bahwa Indonesia sungguh-sungguh negara yang multikultur yang bhinneka.”
DID akan diselenggarakan di keuskupan-keuskupan di Pulau Jawa, yaitu Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Surabaya, Keuskupan Malang, Keuskupan Porwokerto, Keuskupan Bandung dan Keuskupan Bogor. Selain itu juga di Keuskupan Agung Pontianak, KeuskupanAgung Palembang, Keuskupan Agung Makassar dan Keuskupan Denpasar.
Acara yang kedua adalah Pertemuan puncak di Yogyakarta, 2-6 Agustus 2017. Di Yogyakarta juga akan diadakan Acara ketiga yaitu pertemuan para pendamping orang muda katolik se-Asia. “Lewat pertemuan ini para moderator dan para pendamping akan bertukar pemikiran menemukan cara-cara baru dalam pendampingan orang muda.”
Antonius E. Sugiyanto