HIDUPKATOLIK.com - PARA imam hendaknya menyadari tugas untuk mengajar, menguduskan, dan mengembalakan umat. Tugas ini hanya bisa dijalankan bila menghayati hidup doa sebagaimana dialami St Faustina, Rasul Kerahiman Ilahi dan St Yohanes Maria Vianey, Patron Imam Diosesan. Pernyataan ini disampaikan Uskup Agung Medan Mgr Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap dalam pertemuan imam diosesan dan on going formation se-Sumatera di Katedral St Perawan Maria Tak Bernoda Asal Medan, Selasa, 7/2.
Pertemuan dihadiri 48 imam dari Keuskupan Agung Medan, Keuskupan Agung Palembang, Keuskupan Tanjungkarang, Keuskupan Pangkal Pinang, Keuskupan Padang, dan Keuskupan Sibolga. Pertemuan berlanjut di Pusat Pembinaan Orang Muda Jericho Bingkawan, Sumatera Utara, Rabu-Sabtu, 8-11/2. Mgr Anicetus mengingatkan para imam agar mendalami panggilan khas sebagai iman diosesan. “Hendaknya gembala berbau domba dan tinggal di antara umat.†Lebih penting lagi, lanjut Mgr Anicetus, para imam memiliki trivokasi, yaitu hidup doa, hidup komunitas, dan hidup karya bersama.
Jansudin Saragih (Medan)