HIDUPKATOLIK.com -Â Pekan Biasa VI; Ibr 11: 1-7; Mzm 145; Mrk 9: 2-13
SELAGI enak-enaknya mengikuti narasi yang disajikan Kitab Kejadian, kita mesti berhenti dan berpaling pada Surat kepada Orang Ibrani. Yang menarik adalah bahwa Surat Ibrani yang kita baca ini ternyata juga memberikan penafsiran atas kisah tokoh-tokoh yang pada hari-hari ini juga kita baca dalam Kitab Kejadian. Surat ini bicara tentang Kain dan Habel (ay.4) dan tentang Nuh (ay.7).
Dari perspektif Surat Ibrani, semua yang dibuat para tokoh itu diletakkan dalam kerangka iman. “Karena iman (pistei) Habel telah mempersembahkan kepada Allah…†Sudut pandang iman memang memberi kemungkinan untuk melihat realitas secara berbeda. Sudut pandang iman memungkinkan orang melihat yang tidak kelihatan di balik yang kelihatan. Tetapi sudut pandang iman membutuhkan keberanian karena perspektif ini mengambil jalan yang tidak bersisa.
Lalu? Martin Luther King Jr pernah mengatakan, Faith is taking the first step even when you do not see the whole staircase, ‘beriman berarti juga meninggalkan zona nyaman’. Seringkali ini berarti sebuah lompatan, meski bukan lompatan buta.
V. Indra Sanjaya