HIDUPKATOLIK.com -Â Pekan Biasa VI; Kej 6,7; Mzm 29; Mrk 8:14-21
MANUSIA yang diciptakan Tuhan, akhirnya membuat hati Tuhan pilu, karena “segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata†(Kej 6:5). Akhirnya Tuhan yang dulu memutuskan untuk menciptakan manusia, sekarang mau “menghapuskan manusia ini dari muka bumi†(ay.7). Tetapi, di sudut hati Tuhan masih tersisa seorang yang mendapat kasih karunia-Nya, yaitu Nuh (ay.8). Tuhan pun menurunkan air bah yang menyapu umat manusia kecuali Nuh dan keluarganya.
Sikap Tuhan seperti ini tampaknya menjadi pola yang berulang. Hukuman yang dijatuhkan Tuhan, tidak pernah menjadi kata terakhir yang sungguh-sungguh memutuskan hubungan Tuhan dengan manusia. Sakramen Tobat senantiasa tersedia bagi manusia adalah wujud konkret Kerahiman Allah bagi kita.
Lalu? Tuhan tak ingin manusia hancur karena dosa. Karena itu, Ia menyediakan cara yang mungkin untuk membantu manusia. Tinggal manusia yang mesti mengambil sikap: menerima atau membiarkan saja Allah sibuk sendiri; EGP…
V. Indra Sanjaya