HIDUPKATOLIK.com – KABAR gembira datang dari Keuskupan Agung Ende, beberapa hari silam Uskup Agung Ende Mgr Vincentius Sensi Potokota menahbiskan 11 imam baru di Gereja Paroki St Martinus Nangaroro, Jumat, 20/1/2017. Kesebelas imam baru itu adalah: Romo Atanasius Arianto Eka OCarm, Romo Yeremias Dolu OCarm, Romo Fidelis Nili OCarm, Romo Octavianus Tiwu Setu OCarm, Romo Damianus Dionisius Nuwa, Romo Robertus Reke, Romo Fransiskus Sama, Romo Fransiskus Ze Owa, Romo Yustianus Octavianney Dua, Romo Fransiskus Erikson Wanda, dan Romo Emannuel Logo Like CS.
Acara tahbisan dimulai pada pukul 09.00 waktu setempat dan diikuti oleh ribuan umat. Untuk menjaga keamanan tampak pula aparat keamanan baik polisi maupun tentara yang hadir mengawal perayaan ekaristi seperti dilansir floreseditorial.com, (Jumat, 20/1/2017).
Dalam kotbahnya, Mgr Sensi Potokota mengatakan bahwa tahbisan imam baru kali ini mengangkat tema “Ia memanggil orang-orang yang dipilihnya untuk diutus memberitakan injilâ€. Tema itu mengusung ajaran utama dan penting Gereja katolik mengenai tahbisan imamat dan substansi fundamental imamat dalam lingkup Gereja katolik.
Menurut Mgr Sensi, ada tiga hal pokok pandangan Gereja tentang imamat. Dalam kesempatan ini Mgr Sensi mengajukan tiga pertanyaan: Yang pertama, tentang siapa yang menghendaki imamat thabisan? Menurutnya, bertolak dari surat perjanjian lama mengenai panggilan murid-murid Yesus hal ini menjadi tanda bahwa tidak ada panggilan khusus di luar panggilan Allah.
Yang kedua, siapa yang dianggap layak untuk ditahbiskan menjadi imam? Menurut Mgr Sensi, Tuhan seutuhnya memanggil seseorang tanpa peduli latar belakang dan status sosial. Martabat manusia sebagai citra Allah membuat siapa saja layak menjadi pengikutnya. “Ketaatan serta penyerahan diri yang total bisa menjadi unsur penting dalam menjamin kelayakan seseorang menjadi pengikut-Nya,†ujarnya.
Dan yang ketiga, untuk apa imamat tahbisan itu dihadirkan? Bagi Mgr Sensi, seseorang yang ditahbiskan menjadi imam akan menyertai imam agung besar yaitu Yesus Kristus dalam perutusan memberitakan Injil. Karena itu siapa saja yang dipanggil untuk ambil bagian ini ia bisa hadir untuk menyertai Yesus. Dan menjadi suatu kehormatan ketika seseorang dipanggil dalam menyertai Yesus dalam pekerjaan penginjilan itu,†katanya.
Di akhir kotbah, Mgr Sensi menyampaikan harapan dan menegaskan bahwa yang disampaikannya adalah sebagian dari kekayaan pandangan dan hakikat dari imamat yang pada hari itu dipercayakan kepada sebelas diakon yang akan ditahbiskan. “Imamat yang sejati hanya bisa bertahan kalau sang imam selalu sadar merawat dan membangun dengan kokoh serta menyakini dengan penuh cinta pilar-pilar utama yang diajarkan Gereja mengenai siapa itu imam dan apa itu imamat,†harapnya.
Selamat untuk para Imam baru
Tuhan senantiasa bersama para Imam kita
Dalam mewartakan karya keselamatanNya
Di seluruh ujung Bumi
Bunda Maria Ratu para Rasul. ..
Doakan para Imam kami
Profisiat untuk para imam baru. Profisiat juga untuk Ordo Karmel Indonesia komisariat Indonesia Timur.
Proficiat untuk para Imam Baru… Selamat menempuh hidup “BARU”…