HIDUPKATOLIK.com -Â Pekan Biasa III; Ibr 9:15.24-28; Mzm 98; Mrk 3:22-30
REFLEKSI kita selama seminggu ini akan ditemani surat kepada orang Ibrani. Surat ini adalah salah satu kekayaan iman Kristiani yang sangat berharga. Surat kepada orang Ibrani mengandung refleksi teologis yang kokoh dan mendalam. Surat ini juga diimbangi dengan ajakan dan nasihat-nasihat yang begitu sederhana, konkret, dan relevan untuk orang-orang yang membacanya.
Gagasan utama dari surat kepada orang Ibrani adalah menegaskan peran sentral Yesus Kristus yang wafat di salib bagi sebuah relasi yang baru antara Allah dan manusia. Namun, refleksi tentang kebaruan tidak hanya berhenti sampai pada gagasan-gagasan saja. Relasi yang baru dalam Kristus harus merasuki hidup harian murid-murid Tuhan, sehingga sungguh mencerminkan kebaaruan.
Refleksi teologis ini menjadi sedemikian penting untuk memahami kontinuitas sekaligus diskontinuitas perjanjian Allah yang awalnya diberikan Allah kepada orang-orang Yahudi saja. Kemudian melalui Kristus, perjanjian itu kini diberikan kepada semua orang yang percaya kepada Yesus, Sang Almasih. Apakah hidup kita sudah mencerminkan kebaruan sebagai mana yang ditawarkan di hidup dan ajaran Kristus?
Romo Josep Ferry Susanto