HIDUPKATOLIK.com - TAHUN 1975, Romo Ciroi Rodolfo SX menginjakkan kaki di Bumi Indonesia. Ia pun belajar Bahasa Indonesia. Hingga pada tahun kedua, ia masih bergulat dengan Bahasa Indonesia. “Saya belajar Bahasa Indonesia waktu di biara di Padang. Kebiasaan kami berbicara Bahasa Italia, tapi saya coba keluar dan berbaur dengan masyarakat sekitar agar lebih fasih berbahasa Indonesia. Saya lakukan itu selama enam bulan,†ungkap penggemar klub sepakbola Udinese ini.
Seiring waktu, perbendaharaan kata Bahasa Indonesia Romo Ciroi semakin baik. Meski begitu, kadang ia kerap keliru dan salah mengucapkan kata dalam Bahasa Indonesia. “Saya mau ketawa kalau ingat itu. Pernah saya pakai kemeja, kancingnya lepas.
Lalu saya minta tolong kepada rekan imam di biara karena saya tidak ada alat jahit. Saya bilang, ‘Tolong di sini perlu kencing!’ Semua yang ada di sekitar saya tertawa terbahak-bahak,†kisah imam kelahiran Palmanova, Italia, 76 tahun silam ini sembari tertawa.
Romo Ciroi tak dapat menutupi rasa malunya karena salah mengucap “kancing†menjadi “kencingâ€. Pengalaman salah mengucapkan kata itu tak lekang dari ingatan imam yang kini menjadi pendamping para frater di Wisma Xaverian Jakarta ini.
A.Aditya Mahendra
