HIDUPKATOLIK.COM – Tokoh diplomat Indonesia Dino Patti Djalal bertemu Paus Fransiskus di Vatikan. Dia memuji Paus atas semangat perdamaian kepada Muslim.
Dino bertemu Paus Fransiskus dalam kapasitas sebagai pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Vatikan, Sabtu, 14/1.
“Saya menyampaikan kepada Paus Fransiskus bahwa sebagai seorang Muslim, saya sangat berterima kasih atas semangat perdamaian, persaudaraan, dan perdamaian yang secara konsisten ditunjukkan beliau kepada umat Islam sedunia, termasuk juga dalam mendukung kemerdekaan bangsa Palestina,” ujar Dino dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu, 15/1.
“Semangat Paus merupakan fondasi penting untuk membangun perdamaian dunia,” imbuh mantan Dubes RI untuk AS ini.
Atas apresiasi yang diutarakan itu, Dino mengungkapkan Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih dan tersenyum.
Di Vatikan, Dino juga hadir sebagai peserta dialog Global Foundation yang membahas masalah globalisasi dan tantangan dunia lainnya. Dalam diskusi ini juga hadir mantan Mendag dan Menpar Mari Elka Pangestu, mantan Ketua Partai Buruh Inggris Ed Miliband, mantan PM Australia Kevin Rudd, mantan Dirjen WTO Pascal Lamy, Gubernur Bank of England, CEO sejumlah perusahaan multinasional, dan lain-lain.
Sehari sebelumnya, Dino bertemu dengan Romo Markus Solo Kewuta SVD, satu-satunya orang Indonesia yang menjadi pejabat di lingkungan Vatikan dan bertugas menangani Dewan Kepausan Untuk Dialog Antaragama-Desk Islam untuk Asia.
“Saya sempat merinding mendengar cerita Romo Markus bagaimana Paus Fransiskus mengubah tradisi Kamis Putih Vatikan,” lanjut Dino.
Tadinya, setiap Kamis Putih, demikian Dino menjelaskan, Paus biasanya membasuh kaki sejumlah pemeluk agama Katolik. Paus Fransiskus mengubah tradisi ini dengan bepergian keluar dari Vatikan dan mengunjungi penjara.
“Dan di sana beliau membasuh kaki para tahanan, dan bukan hanya yang beragama Katolik namun yang juga pemeluk agama lain, termasuk Muslim,” kesan Dino terhadap Paus Fransiskus.
Apa yang dilakukan Paus ini, lanjutnya, suatu hal yang luar biasa mencerminkan toleransi dan kesungguhan Paus Fransiskus untuk melayani umat manusia tanpa pandang bulu agamanya apa.
“Sikap ini juga seharusnya menjadi inspirasi bagi pemeluk dan pemimpin agama lain,” pungkas dia.
Yanuari Marwanto