HIDUPKATOLIK.com -Â Pekan Biasa I; Ibr 4:1-5; Mzm 78; Mrk 2:1-12
HARI ini kita mendengar lagi sebuah kisah penyembuhan lain. Yang unik dari kisah hari ini adalah usaha orang untuk bisa sampai pada Yesus. Empat orang datang kepada Yesus sambil membawa seorang lumpuh. Tetapi karena rumah sudah terlalu penuh orang sehingga mereka tidak bisa lewat pintu, mereka lalu membuka atap dan menurunkan si lumpuh dari sana (ay. 2-4). Ini luar biasa! Bisa dibayangkan betapa berat dan sulitnya usaha yang mereka lakukan.
Menggotong si lumpuh yang terbaring di atas tempat tidur dari rumahnya sampai ke tempat Yesus berada pasti bukan perkara mudah. Sekarang mereka masih harus membuka atap, menaikkan si lumpuh dengan tempat tidurnya ke atas atap, dan kemudian menurunkannya sehingga langsung bisa ketemu Yesus. Semua ini tentu mereka harus kerjakan dengan hati-hati. Pekerjaan luar biasa ini hanya bisa terjadi kalau didorong oleh kasih kepada saudara yang menderita, tetapi juga oleh keyakinan iman bahwa Yesus akan mampu menanggapi kebutuhan mereka. Tidak mengherankan kalau dikatakan bahwa Yesus melihat iman mereka lalu berfirman kepada si lumpuh, “Hai anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni!†(ay. 5).
Lalu? Menolong seseorang mungkin bukan soal yang amat berat. Tetapi menolong seseorang sampai tuntas, sampai persoalannya sungguh-sungguh selesai, mungkin menuntut banyak dari kita. Apakah kita juga berani sampai menggotong saudara yang lumpuh, menaikkannya ke atap dan menurunkannya dari sana agar ia dapat bertemu dengan Yesus secara pribadi?
V. Indra Sanjaya