HIDUPKATOLIK.COM-MOHON doa untuk keselamatan jiwa Sr Dominika Sastrowiryono OSU. Demikian isi pesan singkat yang beredar melalui Whats App dan BBM di kalangan umat Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) pada Rabu, 28/12. Berita duka ini tentu juga mengejutkan para suster komunitas lain serta keluarga Sr Dominika. Semua terkejut karena kepergian Sr Dominika terasa begitu mendadak. Banyak orang memberi komentar, “Tidak pernah mendengar bahwa Sr Dominika sakit, kok tiba-tiba ada berita meninggal dunia.â€
Memang sejak perayaan Natal 2016, Sr Dominika sering merasa letih dan lemas. Meski demikian ia selalu menunjukkan semangat untuk menerima para tamu khususnya sanak keluarga yang ingin memberikan ucapan Selamat Natal. Setelah suasana kegembiraan pada Pesta Natal itu, beliau kelihatan mulai lemas dan setelah itu lebih banyak berisitirahat di kamar. Dalam masa sakit itu setiap pagi beliau mengikuti perayaan Ekaristi dari kamar dan menerima komuni suci yang dibawakan oleh Sr Lydia.
Ternyata ada kehendak lain dari Tuhan. Pada hari yang sama, setelah makan siang Sr Dominika bercerita tentang rumah baru yang berbeda dengan kesehariannya. Rumah itu luas dan sangat megah lagi indah. Ternyata cerita rumah baru tersebut menjadi cerita manis yang menghantarkan kepergian Sr Dominika. Usai cerita rumah baru itu, Sr Dominika menutup mata untuk selamanya.
Sr Dominika lahir sebagai putrid kedua dari enam bersaudara di Yogyakarta, 10 Oktober 1929. Ia lahir dengan nama S. Wiryani dan pada 1953 masuk biara Ursulin dan mengikrarkan kaul sementara pada 27 Januari 1956. Tiga tahun berikutnya pada 27 Januari 1959, ia mengikrarkan kaul kekalnya.
Sebagai anggota Ordo Sta Ursula, Sr Domika banyak ditugaskan untuk melayani bidang pendidikan baik formal maupun non formal. Ia pernah mengabdi sebagai Kepala Sekolah SGKP Malang dan Kampung Sawah kemudian menjadi guru di SMP Strada sekaligus pemimpin Organisasi Muda – mudi Kampung Sawah. Dari Kampung Sawah berpindah ke Surabaya menjadi guru SMP, SPG dan SMA di Santa Maria, Surabaya.
Pada tahun 1976 beliau mendapat tugas baru yaitu sebagai pengasuh di Panti Asuhan St. Vincentius Putri. Tujuh tahun lamanya Sr. Dominika menjadi pengasuh di Panti Asuhan Vincentius Putri dan tepatnya tahun 1983 kembali diminta untuk berbalik pada bidang pendidikan formal dengan menjadi guru di SMA Santa Maria Surabaya. Setelah Tujuh tahun lamanya menjadi guru di SMA Surabaya kemudian dipindahkan ke Borong Manggarai – Flores untuk mengurus Rumah Tangga, dan pastoral di paroki, selanjutnya berturut-turut dipindahkan ke Timor Timur (sekarang Timor Leste), Jayapura. Setelah itu, Sr Dominika dipindahkan ke Madiun untuk mengurus Rumah Tangga dan pada tahun 2003 pindah ke Otista Jakarta sampai saat terakhirnya.
Selamat jalan Sr Dominika. Terimakasih untuk keteladanan yang telah suster berikan bagi kami. Jadilah pendoa bagi kami yang masih berjuang di dunia.Semoga St. Angela, St Ursula, St Dominikus menyambut suster dengan senyum indah, seindah senyummu dalam setiap sapaanmu. Selamat menikmati rumah abadi di Surga.
Yusti H.Wuarmanuk
Laporan: Sr Mary OSU