web page hit counter
Jumat, 22 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Empat Misa Natal

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – ADA empat Misa yang dirayakan Gereja Katolik dalam setiap kali Natal. Keempatnya adalah Vigili Natal, Misa Natal Tengah Malam, Misa Natal Fajar, dan Misa Natal Siang. Karena bermacam hal, liturgi Natal selengkap itu menjadi sulit terlaksana. Hal ini disampaikan Mgr Ignatius Suharyo saat memimpin Misa Natal Pontifikal, di Katedral Jakarta, Jakarta Pusat, 25/12.

Mgr Suharyo menjelaskan dalam Misa Natal Sora atau Vigili Natal, suasana sebelum natal adalah kegembiraan. Hal ini karena kepastian bahwa janji-janji Allah akan segera terlaksana. Kegembiraan ini tercermin dalam salah satu nyanyian dalam Misa ini yang mengatakan, “Hari ini kami akan tahu karena Tuhan menyelamatkan kita, dan besok pagi akan kami saksikan kemuliaan-Nya.”

Baca Juga:  PESAN NATAL KWI DAN PGI: “MARILAH SEKARANG KITA PERGI KE BETLEHEM” (LUK 2:15)

Kedua, lanjut Mgr Suharyo, adalah Misa tengah malam. Misa ini ingin mengenang ketika para gembala berjaga bersama kawanan domba mereka. “Setiap orang diajak berjaga untuk menantikan kelahiran Yesus.”

Misa Natal Fajar adalah misa ketiga yang dirayakan saat Nnatal. Misa ini dirayakan sebelum matahari terbit, yaitu sekitar jam empat sampai enam pagi. “Setelah menerima kabar keselamatan dari malaikat para gembala bergegas ke Betlehem untuk menjumpai Yesus yang lahir,”

Mgr Suharyo menjelaskan, ketika matahari sudah terbit dirayakan Misa Natal siang. “Matahari yang sudah terbit melambangkan kemuliaan Yesus Putra Allah yang dinyatakan kepada kita.”

Meski liturgi natal yang lengkap sulit dilaksanakan dewasa ini karena satu dan lain hal, kata Mgr Suharyo lagi, kita boleh menghayati keempat misa yang berbeda itu di dalam misa siang ini.

Baca Juga:  PESAN NATAL KWI DAN PGI: “MARILAH SEKARANG KITA PERGI KE BETLEHEM” (LUK 2:15)

Mgr Suharyo menyampaikan selamat Natal kepada seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta. “Semoga Yesus yang lahir membawa damai dan sukacita bagi diri kita masing-masing, bagi keluarga-keluarga dan komunitas kita dan tentu saja bagi masyarakat kita. Semoga damai dan sukacita itu tidak luntur dan hilang dalam keadaan apapun.”

Antonius E Sugiyanto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles