HIDUPKATOLIK.com - SALJU mulai turun menjelang Natal 1841. Dingin menggigit tulang. Saat itulah di London, setiap keluarga berkumpul di depan perapian. Wajah mereka bahagia membayangkan sesosok malaikat meniupkan sangkakala nan merdu. Suasana seperti itu dihidupkan kembali lewat penampilan Isyana Sarasvati yang melantunkan “Let the Bright Seraphim†karya George Frideric Handel dalam konser yang digelar komunitas Profesional dan Usahawan Katolik Keuskupan Agung Jakarta (Pukat KAJ) di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Minggu, 4/12.
Isyana membawa penonton menyusup ke masa lalu, merasakan kehangatan suasana menjelang Natal di London, 175 tahun silam. Sekitar 20-an karya para komposer dunia lintas zaman ditampilkan. Selain Isyana, panggung pertunjukan dibanjiri sejumlah seniman, seperti Maruli Tampubolon, Farman Purnama, Elisabeth Dwi Purna, Batavia Madrigal Singers, The Resonanz Children Choir, Michelle Siswanto, dan Jakarta Concert Orchestra dengan konduktor Avip Priatna.
Dalam konser ini juga ditampilkan beberapa seni budaya untuk menunjukkan keberagaman Indonesia. Kebhinnekaan Indonesia adalah anugerah Allah yang amat besar yang mesti senantiasa disyukuri seperti tema konser “The Greatest Gift of Christmasâ€. Konser malam itu merupakan produksi ke-22 PUKAT KAJ.
Ketua Panitia, Paul Budiman Soerjadi mengungkapkan, konser itu menjadi salah satu agenda PUKAT KAJ tiap tahun. Setiap keuntungan yang didapat, bebernya, digunakan untuk mendanai karya sosial Pukat KAJ.
Antonius E. Sugiyanto