HIDUPKATOLIK.com - SEJAK usia delapan tahun, Maria Pratiwi sudah jatuh hati dengan alat musik harpa. Lulusan pascasarjana Goldsmiths University of London, Inggris ini mengungkapkan, “Walau terkesan sulit dimainkan, namun bagi saya harpa adalah seni hidup. Alat musik ini juga mampu menginspirasi saya, termasuk untuk menciptakan lagu.â€
Desember ini, Maria merilis album instrumental Natal bertajuk “Serenityâ€. Album itu memadukan alunan musik harpa dengan orkestra. Bagi Maria, album rohani ini semakin meneguhkan imannya. “Talenta yang Tuhan berikan selama ini ingin saya kembangkan untuk kemuliaan Tuhan dan membantu sesama,†ujar perempuan kelahiran Jakarta, 29 tahun silam ini. Ia mendonasikan sebagian hasil penjualan album instrumental rohaninya untuk membantu para pemulung.
Maria kerap tampil dari panggung ke panggung untuk memainkan harpa. Ia juga pernah memetik harpa di hadapan Presiden RI, seperti Megawati, B.J. Habibie, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo. Ia tercatat sebagai orang Asia pertama yang memenangkan kompetisi The Great Hall London, bermain concerto diiringi Goldsmiths Sinfonia di The Great Hall London pada 2012, dan menjadi harpis Indonesia pertama yang meraih gelar Master of Music, Harp Performance. Catatan prestasi itu tak membuatnya besar kepala. “Semua semata-mata karena Tuhan. Saya selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah hidup ini,†ujarnya.
Aloisius Johnsis