HIDUPKATOLIK.com – SENAT mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Jakarta menyelenggarakan kegiatan live in di kampung Ponggang, Purwakarta, Jawa Barat selama seminggu. Kegiatan ini sudah diadakan selamat empat kali dan dimulai sejak tahun 2013. Kegiatan diawali dari pengabdian masyarakat dosen Fakultas Teknik yang berlanjut dengan melibatkan mahasiswa Fakultas Teknik yang tinggal selama seminggu di rumah penduduk Kampung Ponggang, demikian info yang dilansir dari www.atmajaya.ac.id, Jumat, (16/12).
“Awalnya, kami membuat alat penepung pisang, pengenalan alat instalasi listrik yang aman, dan melibatkan dosen Fakultas Hukum untuk penyadaran proses hukum tentang sumber air dataran tinggi agar tidak diprivatisasi. Kemudian, mulai melibatkan beberapa mahasiswa untuk tinggal bersama dan terlibat dalam beberapa pengadaan teknologi tepat guna bagi masyarakat,†ungkap Enny Widawati, Dosen Teknik Industri sekaligus penggerak program ini di Jakarta, Minggu, 11/12.
Sekarang program pengabdian masyarakat telah berjalan selama empat tahun dan tiap tahun selain mahasiswa, para dosen juga memberikan berbagai program pengabdian masyarakat seperti pengadaan perpustakaan dan optimalisasi produksi makanan ‘Opak Singkong Pongs’ sebagai salah satu ikon kampung Ponggang.
“Selain alat, proses penting lainnya adalah pembelajaran hidup bagi para orang muda dari metropolitan. Mereka di sini, diajak untuk berkomunikasi, dan berinteraksi dengan warga sekitar, serta menyadari mengapa mereka hadir. Sehingga, mereka pun tergerak untuk berbuat sesuatu,†jelas Iwa, perwakilan dari organisasi non pemerintah Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) yang bertugas menjadi koordinator wilayah Kampung Ponggang.
Lanjut Iwa, banyak kisah menarik dari para peserta live in, seperti Ferdino, alumni mahasiswa Fakultas Teknik yang pernah mengikuti program live in pada 2013. Ketika pertama kali Ferdino datang, ia tak pernah melepas gadget-nya. Setelah tinggal bersama warga, ia mulai menjadi pribadi yang peduli; mau berkomunikasi dengan warga; dan menjadi eksekutor teknologi pompa hidrolik bagi warga kampung Ponggang. “Bahkan sekarang, setelah ia lulus, ia menjadi tenaga di Kementerian Desa Tertinggal,†ujar Iwa.
Begitu pula, dengan Sylvia, alumni mahasiswa Fakultas Teknik. Tujuan awal Sylvia datang ke Kampung Ponggang hanya untuk refreshing dan wisata. Tetapi, ketika ia tinggal bersama warga dan ikut menanam padi, memotong rumput, memasak, dll, Sylvia pun mulai tergerak menghidupkan unit usaha kecil warga untuk memproduksi opak singkong.
“Program ini berangkat dari kegelisahan saya agar mahasiswa tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga hati mereka terasah dengan rasa empati, melihat dunia sekitar yang tertinggal dan butuh dibantu. Puas dan senang rasanya jika melihat para mahasiswa mendapatkan banyak pelajaran hidup dari program ini. Semoga ke depan, tidak hanya Fakultas Teknik saja, tetapi juga bisa melibatkan seluruh fakultas di Unika Atma Jaya,†pungkas Enny.
Sumber: Atmajaya.ac.id