HIDUPKATOLIK.com – SALAH satu momen dalam sejarah Islam menceritakan, agama Islam dan Nasrani pun mampu hidup rukun berdampingan. Agama itu bisa jadi candu bagi masyarakat. Bukan agama yang meracuni masyarakat, tetapi pemahaman agama yang tidak tepat akan meracuni masyarakat. Hal ini disampaikan Ustad Irwan Masduqi dalam pembekalan volunteer tahap 2 gelombang 2 di Gereja Santo Ignasius Magelang, 3-4/12.
Fanatisme itu ada di seluruh agama. “Oleh sebab itu agamawan yang terbuka menganjurkan umatnya untuk tidak fanatik buta, harus pakai hati dan rasionalitasâ€, begitu pesan ustad pimpinan Pondok Pesantren As-Salafiyah, Mlangi ini.
Romo Agustinus Suryo Nugroho, Pr juga berkesempatan berbicara pada kesempatan ini. Ia mengajak peserta untuk lebih mengenal tentang agama Islam sebagai salah satu bukti keberagaman di Indonesia.
Saat misa Penutup Romo Yohanes Nugroho menegaskan bahwa menjadi volunteer adalah sebuah panggilan seturut teladan Yohanes Pembaptis. “Kita dipanggil sebagai volunteer untuk meninggalkan jejak karena apa yang telah kita lakukan bagi sesama dan semestaâ€, pungkasnya.
Sebanyak 121 volunteer ikut serta dalam pembekalan ini. Sebelumnya sejumlah 126 volunteer telah mengikuti pembekalan tahap dua gelombang satu juga di Gereja Santo Ignasius Magelang, 5-6/11. Kegiatan pembekalan  ini bertujuan untuk mengobarkan spiritualitas para volunteer, mendalami tema AYD 2017 dan menggali lebih dalam mengenai multikultural di Indonesia, secara khusus belajar mengenai Islam.
 Elisabet Widya Rahma
Editor: Antonius E Sugiyanto