HIDUPKATOLIK.com – ANGKLUNG, alat musik khas Jawa Barat ini mengalun lembut. Sebuah lagu yang dipopulerkan Josh Groban, “You raise me upâ€, tercipta dari alat musik yang terbuat dari bambu itu. Penonton yang memenuhi aula Sekolah St Yoseph, Kramat pun seakan terbius dalam nostalgia. Alunan musik angklung dari anak-anak Komunitas Lovely Hands itu menjadi salah satu sajian dalam peringatan Hari Disabilitas Dunia se-Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) yang digelar di Paroki Hati Kudus, Kramat, Jakarta, 3/12.
Anak-anak Lovely Hands menjadi salah satu komunitas yang hadir dalam perayaan ini. Peringatan Hari Disabilitas Dunia ini menjadi kesempatan bagi setiap peserta untuk saling bertemu dan mengenal satu dengan yang lain.
Di momen Peringatan Hari Disabilitas Dunia ada harapan bahwa Gereja KAJ dapat meningkatkan pelayanan bagi umat berkebutuhan khusus (UBK). Hal ini diungkapkan salahsatunya oleh Suster Faustina PIJ dari Sekolah Khusus Sang Timur, Karang Tengah Jakarta Selatan. “Saya ingin Gereja lebih memperhatikan mereka lagi, memberi ruang untuk maju, karena kebutuhan pendidikan untuk anak-anak disabilitas memang cukup banyak.â€
Mgr Ignatius Suharyo dalam surat gembala menyambut Hari Disabilitas Dunia mengungkapkan, Pertobatan batin yang sejati perlu diikuti tindakan nyata. Pertobatan itu dapat diwujudkan antara lain dengan berusaha menerima dengan kasih saudari-saudara kita dan anak-anak kita yang menyandang difabilitas. Bagi saudari-saudara kita dan anak-anak kita itu, misalnya, perlu disediakan prasarana dan sarana serta dalam perayaan Ekaristi Mingguan bersama umat, tidak hanya perayaan Ekaristi yang khusus saja.
Sebelum pentas seni ini Peringatan Hari Disabilitas Dunia se-KAJ didahului dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin Romo Alexius Andang Listya Binawan, Vikaris Episkopalis KAJ. Sebanyak 400-an peserta yang sebagian besar merupakan umat berkebutuhan khusus dari seluruh KAJ hadir dalam kegiatan ini.
 Antonius E Sugiyanto