HIDUPKATOLIK.com-KEPATRIARKHAN Gereja Latin Yerusalem mengeluarkan pernyataan resmi terkait perusakan yang menimpa situs pemakaman Kristiani di Kfar Yassif. Pemakamam Kristiani ini masih masuk wilayah Galilea, sekitar sebelas kilometer di sebelah Timur Laut Acre. Wilayah ini termasuk ke dalam teritori yurisdiksi Kepatriarkhan Latin Yerusalem.
Bersama dengan semua Gereja yang memiliki yurisdiksi gerejani di Tanah Suci, Kepatriarkhan Latin Yerusalem mengutuk aksi vandalisme, yang terjadi pada Kamis, 1/12. Pernyataan tersebut diwakili oleh Administrator Apostolik Kepatriarkhan Latin Yerusalem, Mgr Pierbattista Pizzaballa OFM. Takhta Kepatriarkhan Latin Yerusalem ini mengalami sede vacante sejak 24 Juni 2016 ketika Patriarkh Fouad Boutros Twal dikabulkan permohonan pensiunnya oleh Paus Fransiskus.
Vandalisme yang terjadi tersebut dilakukan dengan mencoret-coret nisan dan tembok-tembok makam. Tulisan-tulisan dalam bahasa Arab itu berisi hujatan, kata-kata cabul dan tidak senonoh, serta ungkapan kebencian. Seluruh Gereja dari aneka denominasi di Yerusalem mengecam keras kejadian ini, serta mengungkapkan keprihatinannya.
Dalam pernyataan resminya, Kepatriarkhan Latin Yerusalem mengekspresikan kedekatan dan belarasanya dengan keluarga yang makam kerabat mereka di Kfar Yassif dilecehkan, seperti dilansir website Kepatriarkhan Latin Yerusalem en.lpj.org (3/12). Gereja juga mendesak pihak berwajib untuk segera melakukan investigasi atas tragedi yang melukai hati banyak orang ini dan menangkap pelaku serta dalang di balik vandalisme di Kfar Yassif ini.
Beberapa tahun terakhir ini juga terjadi serangkaian vandalisme yang menimpa properti Gereja, bahkan juga dialami oleh saudara-saudari umat Islam.
R.B.E. Agung Nugroho