HIDUPKATOLIK.com – KOMITMEN para imam tentang manajemen keuangan yang tertib dan transparan kembali diingatkan dalam bina lanjut (on going formation) untuk para imam Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), di Wisma Samadi, Klender, Jakarta Timur, Rabu, 23/11. Pada pertemuan hari ketiga itu juga ada beberapa masukan dari Keuskupan terkait kesekretariatan.
Dikatakan, para imam harus memperhatikan semua status karyawan, baik karyawan tetap maupun tak tetap. Jangan sampai ada karyawan yang sudah bekerja sekian lama namun tidak pernah diangkat sebagai karyawan tetap.
Selain itu, terkait kerahiman Allah, para imam diberi kesempatan di Paroki masing-masing untuk melihat apakah masih ada karyawan yang kesusahan memiliki rumah. Sehingga didorong untuk menunjukan belas kasih dari gereja dalam bentuk pinjaman untuk membangun rumah.
Soal program bina lanjut untuk para imam KAJ, Romo Yustinus Ardianto, Ketua Unio KAJ mengungkapkan, dalam program ini, Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo mengajak para imam agar menjadi imam yang handal. Handal yang dimaksud oleh Mgr Suharyo, bukan sekadar rohani tapi juga keterampilan teknis dan praktis soal pelayanan kepada umat.
Kepala Paroki Kalvari, Lubang Buaya, Jakarta Timur menambahkan, jika para imam mau bertumbuh maka wajib belajar. “On going formation dua kali diadakan dalam setahun. Studi bersama soal keuangan, public speaking, sosial, maupun pengetahuan-pengetahuan gereja yang dulu pernah dapat di sekolah namun lupa, sehingga harus refreshment, pengulangan lagi,†pungkas Romo Yus, sapaannya.
ujarnya.
Marchella A. Vieba