HIDUPKATOLIK.com – KEMBALI Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Kristus Raja Ungaran, Jawa Tengah yang masuk dalam wilayah Keuskupan Agung Semarang (KAS) berkreasi di pelataran gerejanya, Sabtu, 26/11. Kali ini kreasi itu diberi nama “Malam API”, yakni “Malam Apresiasi Seni”. Valentinus “Bolang” Gancar Adi yang menjadi Ketua Panitia merangkap sebagai Master of Ceremony atau “MC” menyatakan bahwa acara ini melibatkan berbagai unsur komunitas mulai dari Sekolah Minggu, Misdinar, Orang Muda, Anak Asrama St Thomas, SMK Kanisius Ungaran, OMK Karangpanas dan Katedral. Adel, salah satu panitia, menambahkan bahwa peserta juga datang dari Ambarawa, Tanah Mas dan perwakilan dari sekolah negeri yang di Ungaran.
Bahkan, malam apresiasi seni ini juga berwarna lintas agama sebab di dalamnya hadir dan terlibat pula orang-orang muda dari Masjid Roudhotul Mustaqim Kauman Ungaran, GKJ Ungaran dan GKJ Banyumanik. Ikut serta pula berbagai komunitas musik orang muda yakni Ryan Band, CHS Band dan Musik Klontang Christ Rex.
Kreasi seni ditampilkan baik dengan tarian, nyanyian maupun pentas musik akustik dan band. Kreativitas juga diekspresikan melalui dialog kocak yang dipandu Bolang yang biasa tampil dalam stand up comedy.
Dalam pengantar, Pastor Rekan Paroki Kristus Raja Ungaran Romo Aloysius Budi Purnomo mengatakan, “Kita bersyukur bahwa anak-anak muda mencintai kesenian dan kebudayaan sebagai bagian dari ekspresi iman. Kemarin malam di Semarang, saya juga diminta ikut serta dalam acara Sastra Pelataran episode Sastra Pesantren di halaman kantor PWI Semarang. Malam ini di Ungaran kita adakan Malam Apresiasi Seni dengan penampilan kreativitas dari berbagai kelompok. Semoga acara ini dapat menumbuhkan semangat kasih persaudaraan satu terhadap yang lain.â€
Sementara itu, sebelum menyalakan api bambu, dalam sambutannya, Pastor Kepala Paroki Kristus Raja Ungaran Romo Yakobus Sudarmadi menyampaikan, “Allah menciptakan kita dengan citra seni yang istimewa. Semoga dengan malam apresiasi seni ini, kita dapat memuji dan memuliakan Tuhan.â€
Malam Apresiasi Seni yang digelar secara sederhana namun melibatkan banyak unsur ini menjadi jawaban atas kerinduan untuk saling kenal antarorang muda. Maka di sela-sela penampilan musik dan tari, juga diadakan permainan – dipandu Adel dan Bolang – yang menciptakan keakraban di antara peserta yang belum saling kenal. Halaman gereja Kristus Raja Ungaran menjadi ruang dan saksi kreativitas orang muda lintas agama dan saling kenal akrab di antara mereka, serta tekad mereka untuk menjadi tanda damai sejahtera bagi sesama dalam keberagaman.
Acara ditutup dengan menerbangkan 25 lampion persaudaraan dan persahabatan secara berkelompok di halaman parkir gereja. Sesudah acara ditutup para peserta langsung membereskan dan membersihkan tempat bersama-sama. Bahkan mereka tak kunjung pulang dan masih asyik bercanda-ria.
A. Nendro Saputro