HIDUPKATOLIK.com -Â Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump, kerap membuat pernyataan kontroversial. Gereja Katolik berpesan kepadanya agar mendukung kesejahteraan dan perdamaian dunia.
TERPILIHNYA Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menjadi headline media massa internasional. Banyak kepala negara dan pemerintahan bereaksi. Ada yang mengucapkan selamat, ada pula yang mengecam kemenangan itu. Takhta Suci, melalui Sekretaris Negara Kardinal Pietro Parolin memberi selamat kepada presiden ke-45 AS. “Kami mengucapkan selamat kepada presiden baru dengan harapan pemerintahannya dapat berbuah nyata,†ujar Kardinal Parolin di sela-sela sebuah konferensi di Universitas Lateran Roma.
Kardinal Parolin mengatakan, ia menghormati kehendak rakyat AS yang terwujud dalam pesta demokrasi. Ia berharap Trump akan dibimbing Allah untuk melayani negaranya, juga untuk membangun perdamaian dan kesejahteraan di dunia.
Kardinal Parolin tak mau membahas soal Trump yang dinilai oleh banyak tokoh sebagai ancaman bagi perdamaian dunia. Ia percaya setiap orang perlu bekerja untuk mengubah situasi di dunia saat ini, yang dilanda luka berat dan konflik yang serius.
Senada dengan itu, Paus Fransiskus ketika ditanya Eugenio Scalfari, seorang wartawan senior Italia, mengenai pendapatnya tentang Trump; berujar, ia tidak menilai politisi. Namun Paus mengatakan, perhatian utamanya saat ini adalah pengungsi dan imigran akibat perang dan bencana alam di beberapa belahan bumi.
Konferensi Waligereja Amerika Serikat meminta umat untuk berdoa bagi Trump dan meminta pemerintahan Trump nantinya bekerja untuk persatuan dan membangun kebaikan bersama. “Sekarang adalah saat bergerak ke arah tanggung jawab untuk kebaikan semua warga negara,†ujar Uskup Agung Louisville Mgr Joseph Edward Kurtz.
Ketua Konferensi Waligereja Amerika Serikat itu mengajak umat tidak melihat satu sama lain dalam perbedaan karena partai; apakah Demokrat, Republik atau partai lainnya. “Tetapi mari kita lihat wajah Kristus di tetangga kita, terutama mereka yang menderita juga yang tidak sepaham dengan kita,†ujarnya, seperti dilansir CNA (9/11).
Mengutip pernyataan Paus saat mengunjungi Kongres AS pada 2015 silam, Mgr Kurtz meminta pemerintahan baru AS di bawah Trump harus membangun kebaikan bersama dan menjaga martabat manusia. Ia menegaskan kembali komitmen para Uskup untuk menjunjung tinggi kesucian kehidupan manusia, menerima migran dan pengungsi, serta membela kebebasan beragama di seluruh dunia.
Uskup Arlington Virginia Mgr Michael Francis Burbidge mengajak umat untuk berdoa bagi Trump. “Kita diajak untuk menitipkan mereka kepada Allah melalui doa agar mereka dibimbing Tuhan dalam melayani masyarakat,†ujar Mgr Burbidge. Sementara melalui akun twitter-nya, Uskup Agung Boston Kardinal Sean Patrick O’Malley OFMCap juga memberikan ucapan selamat kepada Trump. “Semoga Allah memberikan Anda kesehatan yang baik, kebijaksanaan, dan keberanian,†tulisnya. Dalam jajak pendapat New York Times, 52 persen umat Katolik memilih Trump, sedangkan Hillary Clinton meraih 45 persen suara Katolik.
Edward Wirawan