HIDUPKATOLIK.com -Â Pekan Biasa XXXIII; Why 11:4-12; Mzm 144; Luk 20:27-40
TAMPAKNYA kelompok Saduki tak mampu melihat melampaui apa yang kasat mata. Mereka tidak mempercayai ada kebangkitan badan. Padahal Musa, tokoh panutan mereka, meyakini kehadiran Allah dalam kehidupan mereka yang telah meninggal. Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. (Kel 3:6).
Keyakinan Kristen memang tak sama dengan keyakinan kaum Saduki. Kita percaya, Allah selalu hadir dalam fakta dan peristiwa kemanusiaan sehari-hari. Persahabatan dengan Allah tidak pernah musnah dengan kematian. Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku. Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan. (Mzm 73:23-24). Yesus pun mengatakan, “Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya†(Yoh 11:25-26). Apa artinya? Kita diminta untuk bertanggung jawab dalam hidup, sebab “tubuh kita dan dunia di sekitar kita adalah Bait Allah†(lih. 1 Kor 15:52).
Henricus Witdarmono