HIDUPKATOLIK.com – MENDAMPINGI dan membina iman anak, bukanlah sebuah pekerjaan sederhana. Kegiatan Bina Iman Anak (BIA) membutuhkan persiapan yang cukup, sebab menyampaikan Sabda Tuhan untuk anak-anak memang berbeda dibandingkan menyampaikan Sabda Tuhan untuk orang dewasa. Berlatar persoalan ini sekitar 150-an peserta yang sebagian besar adalah pendamping BIA Paroki Santa Bernadet Ciledug, ikut serta dalam Pembekalan Pembina Misioner Bina Iman Anak di Sekolah Abdi Siswa Ciledug, 12/11.
Untuk dapat menyampaikan Sabda Tuhan dan dapat diterima dengan baik oleh anak, maka pendamping BIA dapat memakai beberapa metode penyampaian Firman, demikian disampaikan Vincentia Anabela Fenny. Ketua Bina Iman Anak Paroki Ciledug ini menambahkan, selama pembekalan peserta diajarkan beberapa cara menyampaikan firman dengan permainan. “Dengan metode permainan maka anak-anak bisa menangkap inti pesan sabda Tuhan dengan lebih baik,†kata Vincentia. Berkaitan dengan penyampaian Sabda melalui permainan ini juga, Widi Karsana mengungkapkan, hal ini merupakan suatu bentuk katekese untuk menanamkan iman melalui permainan.
Pada kesempatan ini Widi juga menawarkan “Wayang Sketsaâ€, yang berupa pertunjukkan wayang yang disiapkan untuk kegiatan Bina Iman Anak. Widi mengungkapkan Wayang Sketsa ini memang dicetuskan untuk katekese. “Hal ini sangat baik jika disampaikan untuk BIA, apalagi kalau yang membawakan juga anak.â€
Salah satu anggota panitia, Kuswanta Aliwikarta mengungkapkan, “Selain bisa mengenalkan kepada anak tentang budaya Indonesia, nantinya tokoh-tokoh dalam wayang sketsa bisa dibuat dan disesuaikan dengan Sabda Tuhan yang ingin disampaikan untuk anak-anak,†kata Kuswanta. Melalui cara ini Sabda Tuhan bisa disampaikan dengan cara yang baru. Pembina bisa berkreasi sendiri tentang ide cerita dan pesan Kitab Suci yang akan disampaikan dengan media Wayang Sketsa.
Antonius E Sugiyanto