HIDUPKATOLIK.COM – PEMUDA Katolik terus memantapkan konsolidasi organisasi sebagaimana amanat Kongres XVI di Batam pada Agustus 2015 dan Rakernas di Lamandau, April silam. Pengurus Pusat Pemuda Katolik secara bertahap telah melaksanakan evaluasi secara utuh terhadap proses kaderisasi dan struktur yang ada di Komisariat Daerah (komda) diseluruh Indonesia.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Christopher Nugroho, menegaskan, ada beberapa komda yang tidak aktif. Ketiga komda itu antara lain, Banten, NTT dan Jawa Barat. Untuk itu, Pemuda Katolik menunjuk tiga pimpinan Pengurus Pusat sebagai caretaker untuk melakukan konsolidasi organisasi di tiga provinsi tersebut. “Komda-komda ini telah habis masa jabatannya namun belum melaksanakan regenerasi sesuai dengan peraturan organisasi,†urai Christ, sapaannya, dalam rilis yang diterima Hidupkatolik.com.
Frederikus Tulis ditunjuk sebagai ketua komda Jawa Barat, Ardi Susanto sebagai Ketua komda Banten dan Arnold Yansen da Gomez sebagai ketua komda Nusa Tenggara Timur.
Caretaker yang ditunjuk, kata Christ, bersama timnya akan bergerak selama enam bulan ke depan utk melakukan konsolidasi di semua komisariat cabang (kabupaten) di wilayah penugasannya.
Prinsip konsolidasi yang diusung dalam kepengurusan kali ini, lanjut Christ, adalah utuh prosesnya dan utuh strukturnya. Maka langkah komunikasi awal kepada segenap stakeholder, hierarki gereja, pemerintah daerah dan jaringan awam lainnya akan menjadi pintu masuk terbentuknya struktur Pemuda Katolik di kabupaten/kota. “Caretaker yang sudah terbentuk nantinya akan bertugas untuk mengaktivasi struktur dan melakukan konsolidasi administrasi serta kaderisasi Pemuda Katolik ditingkat komisariat cabang,†urai Christ.
Kepengurusan kali ini juga sedang mengambil pilihan isu terkait Pembangunan Nasional Berbasis Desa. Maka konsolidasi dan pembenahan di tingkat Komda merupakan pintu masuk penguatan kapasitas organisasi hingga terbentuknya struktur tingkat Ranting atau Desa.
Melalui rilis resmi ini, kata Christ, Pengurus Pusat Pemuda Katolik menegaskan bahwa yang berhak mengatasnamakan organisasi dalam aktivitas Pemuda Katolik di daerah-daerah yang telah ditunjuk carataker adalah tim yang secara resmi diberikan Surat Keputusan oleh Pengurus Pusat. Salinan dan tembusan surat keputusan, lanjutnya, juga sedang dalam proses dikirimkan ke keuskupan setempat, dan pemerintah provinsi masing-masing daerah.
Christ menyimpulkan, para senior dan Pengurus Pusat Pemuda Katolik memandang perlunya kehadiran Pemuda Katolik secara maksimal. Melalui organisasi ini diharapkan muncul kader-kader muda yang unggul ke depannya baik bagi kepentingan Gereja maupun Bangsa.
Pemuda Katolik harus mampu menjadi mitra, pengawal sekaligus pengawas jalannya pemerintahan dimanapun dirinya berada agar tujuan pemerintah yang ingin mensejahterakan rakyatnya dapat sungguh-sungguh terwujud. “Di samping itu Pemuda Katolik juga akan memaksimalkan semua potensi-potensi yang ada seperti hubungan baik dengan hirarki, kerjasama dengan komunitas-komunitas baik teritorial maupun kategorial, terutama Orang Muda Katolik,†pungkas Christ.
Edward Wirawan