HIDUPKATOLIK.com – Dalam buku ini, kita akan menemukan kisah hidup para bruder Serikat Jesuit (SJ) Indonesia. Kisah tersebut berasal dari wawancara dan beberapa kisah lain yang ditulis oleh mereka sendiri. Mungkin tidak banyak umat mengenal sosok bruder, apalagi bruder SJ. Akan tetapi perkembangan Gereja tidak dapat dilepaskan dari usaha dan jerih payah mereka. Jumlah mereka memang tidak banyak, tetapi mereka memberi warna pelayanan baik bagi Gereja universal maupun Gereja lokal.
Kesederhanaan, itulah kata kunci untuk semakin mengenal dan menghayati panggilan seorang bruder. Pertama-tama tampak dalam pekerjaan yang mereka geluti. Kita diajak untuk masuk ke dalam ketidaktampakan (invisibility); tidak untuk tampil di depan umum, tapi bagaimana mereka mendukung pelayanan dari belakang panggung.
Ada seorang bruder yang berkutat dalam bidang kelistrikan dan permesinan sehingga ia disebut “Bruder Listrikâ€. Ada lagi bruder yang begitu setia membabat rumput dan semak-semak setiap hari demi menciptakan suasana sekolah yang nyaman. Bruder yang lain mengurus keuangan para seminaris selama bertahun- tahun hingga mampu mengingat nomor keuangan dan saldo.
Selain itu, juga ditampilkan bruder yang berkarya melalui bidang seni dengan menjadi dalang, kepala sekolah, misiona ris di Papua, dan masih banyak karya di bidang lain. Lebih dari itu, kesederhanaan adalah kerendahan hati, berangkat dari pilihan pribadi untuk mengikuti Yesus Kristus yang hidup bersahaja sebagai manusia.
“Panggilan menjadi bruder Jesuit adalah panggilan untuk mengabdi Tuhan seutuhnya. Pengabdian disatukan dengan tugas perutusan serikat di dunia: menyelamatkan jiwa-jiwa, demi kemuliaan Allah yang lebih besar. Pengab dian yang sama bukanlah untuk mencari keuntungan pribadi, melainkan bagi sesamaâ€. Kesederhanaan menjadi suatu keutamaan yang dipeluk dan melekat sebagai identitas.
Buku ini disusun dengan pola menarik, pertama, pengantar berisi kisah awal panggilan para bruder. Kita akan melihat bagaimana Allah bekerja secara unik dan sederhana dalam memanggil setiap pribadi. Kedua, pengalaman puncak ataupun transformatif selama menjalani hidup panggilan. Ketiga, refleksi yang diperoleh dari pengalaman tersebut.
Lewat buku ini, semoga para pembaca tidak hanya bisa mengenal sosok para bruder SJ Indonesia, tetapi juga diharapkan bisa lebih rendah hati dan semakin setia dengan panggilan hidup masingmasing.
Fr. A. Bonifasius Riswanto Putra SJ