HIDUPKATOLIK.com – Sastrawan Indonesia, Eka Budianta mengatakan, dalam sejarah Gereja Katolik hanya ada empat penulis best seller yang karyanya tak pernah tuntas dibaca. Ada ribuan ahli yang bekerja keras untuk menafsirkan karya-karya mereka. Butuh ribuan tahun untuk membaca karya mereka supaya menangkap betul apa yang mereka tuliskan. Tulisan empat orang itu masih kita baca sampai hari ini.
Keempat orang ini menulis biografi tentang seorang pemuda Nazarat. Ia bukan siapa-siapa, hanya seorang anak tukang kayu. Tapi tindakan-Nya mengguncang posisi para pemuka agama. Pemuda itu adalah Yesus. “Dalam diri-Nya hanya ada satu kata sifat yang masih kita renungkan sampai hari ini, yaitu KASIH,†kata Eka dalam acara writing camp Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias di Rumah Retret Pratista Lembang, Bandung, Jumat, 28/10.
Keempat penulis best seller itu adalah Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Meski mereka adalah orang-orang sederhana, tapi karya mereka kaya dengan jutaan makna dan pesan. Mengapa? “Karena mereka menuliskan pengalaman rohani paling dalam tentang Yesus Kristus,†kata Eka.
Eka adalah salah satu penggerak Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias. Komunitas ini semula adalah komunitas berbasis media sosial facebook. Grup ini beranggotakan para penulis, pembaca, dan pegiat literasi Katolik, dengan nama “Komunitas Penulis Katolik Deo Gratiasâ€. Kegiatan tatap muka kali ini digarap oleh para penulis dan pegiat literasi Katolik yang berdomisili di Bandung dan sekitarnya.
Dalam writing camp, Eka bersama pantia mendampingi anggota Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias untuk berdiskusi dan berlatih menulis. Lewat perjumpaan ini diharapkan lahir penulis-penulis Katolik yang andal untuk melanjutkan karya empat penulis best seller itu, melukiskan Yesus dan Allah di mata dunia, seperti yang tertulis dalam tema acara “Melukis Allah dalam Segala Hal”.
Steve Elu