HIDUPKATOLIK.com -Â Pekan Biasa XXX; Ef 4:32-5:8; Mzm 1; Luk 13:10-17
DEWASA ini banyak orang dan gerakan menolak calon pemimpin yang dianggap kafir. Dengan mengatasnamakan agama, mereka menolak orang kafir duduk di pucuk pemerintahan. Kendati banyak hal membuktikan kompetensi dan keunggulan si calon, berbagai manufer antipati sampai pembunuhan karakter terus dilancarkan. Namun tidak sedikit yang berujung pada senjata makan tuan. Gerakan-gerakan itu justru menjadi kotoran yang mencoreng-moreng wajah mereka sendiri.
Sejak zaman Yesus, hal itu sudah terjadi. Yesus dimusuhi bangsa-Nya sendiri. Ia dikecam para ahli agama ketika menyembuhkan seorang ibu yang dirasuki kuasa jahat selama 18 tahun. Lama dan beratnya derita ibu tersebut, tak sedikit pun menggerakkan belas kasih mereka. Hati mereka tumpul terhadap kesusahan sesama.
Tanpa basa-basi Yesus menegur mereka sebagai orang-orang munafik. Yesus menyampaikan perumpamaan yang membuat mereka malu. Para ahli kitab itu mengabaikan kasih dengan dalih aturan agama, sementara Yesus membuat orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia dan tindakan belas kasih-Nya. Rasul Paulus menegaskan pentingnya hidup di dalam kasih sebagaimana Kristus Yesus telah mengasihi kita semua.
Maria Monica Meifung