HIDUPKATOLIK.com -Â SEJAK kanak-kanak, Marcelina Felix Sari Budi Sutrisno ingin menekuni seni tari. Saat SD, ia mulai belajar menari. Hal itu berlanjut hingga ia kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Ia bergabung dalam kelompok tari. Beberapa tarian pun ia kuasai, seperti Jaipong, Adu Manis, Kasatria, Ngarojeng, Jagones atau Jamu Gendong Kenes, serta tarian modern.
Pada Mei dua tahun silam, ia bersama kelompok tarinya beraksi di Budapest, Hongaria. “Pengalaman itu sangat membahagiakan, sebab tak pernah terpikirkan bisa ke negeri orang melalui tarian. Apalagi saya bukan penari profesional. Saat itu saya hanyalah calon guru SD,†tutur alumna Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini.
Saking cinta dengan dunia tari, Lina pernah membolos satu mata kuliah wajib demi mengikuti lomba menari. Meski orangtua melarang, ia tetap nekad. Jerih payah itu tak sia-sia. Ia menyabet juara, meski karena itu Lina harus mengulang mata kuliah wajib itu.
Selama tiga tahun Lina menggondol juara tari individu tingkat program studi, juga juara tari di tingkat fakultas, dan juara tari secara berkelompok di tingkat universitas. Lina berharap seni tari tradisional bisa terus dikembangkan, baik di Indonesia maupun di dunia.
Romo Andreas Basuki W.