HIDUPKATOLIK.com -Â Pekan Biasa XXIX; Ef 3:2-12; Yes 12:2- 3.4bcd.5-6; Luk 12:39-48
TEMA bacaan hari ini sebenarnya maÂsih melanjutkan tema dua hari lalu, yaitu tentang kekhawatiran masa depan. KekhaÂwatiran akan masa depan membuat orang senantiasa bersiapÂ-siap menghadapi yang akan terjadi. Tetapi sampai kapan seorang mesti bersiap-Âsiap? Ini yang tidak jelas. Tuhan hanya memberi isyarat bahwa keÂdatangan sang tuan seperti kedatangan seorang pencuri (ay.39). Dengan kata lain, orang mesti menunggu.
Orang bilang menunggu itu perbuatan yang membosankan, apalagi jika yang di tunggu ternyata tidak kunjung datang dan tidak diketahui kapan ia akan datang. DeÂmikian juga berjagaÂ-jaga. Tema inilah yang juga muncul dalam Injil hari ini. Hamba yang mesti menunggu kedatangan tuannya mungkin agak jengkel karena sang tuan tiÂdak datang-Âdatang. Lalu mulailah ia bertinÂdak semau sendiri, memukul hambaÂ-hamba yang lain, dan mabuk-Âmabukan (ay.45). LeÂlah dan bosan dalam menunggu mungkin membuat kita juga kehilangan konsentrasi. Oleh karena itu, perlu setiap saat diingatkan.
Lalu? Hidup kita sebenarnya adalah hiÂdup yang menunggu sambil bersiapÂ-siap. Bagaimana kita mesti menunggu? Satu ungkapan bijak mengatakan, “Patience is not simply the ability to wait, it is how we behave while we are waiting.â€
V. Indra Sanjaya