HIDUPKATOLIK.com – PW. St Lukas; 2Tim 4:10-17b; Mzm 145; Luk 10:1-9
HARI ini kita mendengar firman Tuhan Yesus saat Ia mengutus para murid-Nya berdua-dua mendahului Dia. Yang menarik direnungkan adalah firman Tuhan, “Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala” (ay.3). Sepintas, mungkin kita akan berpikir, “Wah…gawat nih!” Masak kita mesti (di)jadi(in) mangsa serigala?
Tapi kalau kita mencoba melirik ke belakang, ke Perjanjian Lama, jangan heran kalau kita menemukan sebuah ungkapan yang mirip. Dalam Yes 11:6 kita mendapatkan lukisan seperti ini, “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing.” Ini adalah lukisan zaman Mesias, di mana tidak ada kekerasan; yang satu memangsa yang lain. Semua hidup berdampingan dengan syalom. Jika kita baca Firman Tuhan dengan kacamata ini, maka jelas perutusan Tuhan bukan perutusan bunuh diri. Perutusan Yesus adalah tanda kehadiran zaman Mesias, di mana anak domba dan serigala bisa hidup berdampingan dengan damai. Ini cocok dengan teks sekitarnya yang mengatakan “Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera (syalom) bagi rumah ini” (ay.5).
Lalu? Perutusan orang Kristen adalah membawa damai atau syalom di manapun ia berada. Perutusan ini tetap bahkan jika mereka mesti berhadapan dengan orang yang tidak sehaluan.
V. Indra Sanjaya