HIDUPKATOLIK.com – ASIA tak hanya sebagai benua dengan populasi terbanyak di dunia. Di sini juga tinggal beragam budaya. Kondisi ini menjadikan Asia sebagai benua dengan banyak wajah. Dalam perhelatan Asian Liturgy Forum (ALF) yang dilaksanakan di Gereja Maria Bunda Segala Bangsa, Nusa Dua, Bali 10-14/10 keberagaman ini terwakili dengan hadirnya delapan negara Asia.
Romo Bernadus Boli Ujan SVD mencoba menemukan kesamaan sebagai titik berangkat dalam diskusi di forum liturgi ini. Dosen Liturgi Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Ledalero ini mengungkapkan, orang Asia dalam bersikap ketika berbuat kesalahan kepada sesama sebenarnya memiliki kesamaan. “Orang Thailand dengan orang Filipina sebenarnya sama cara mereka bersikap ketika sedang berbuat salah kepada orang lain. Demikian juga dengan orang dari negara lain di Asia, ketika merasa bersalah kepada sesamanya, mereka akan mencari cara untuk segera meminta maaf.â€
Pemahaman tentang Sakramen Rekonsiliasi dapat semakin dikembangkan di negara masing-masing dengan mempertimbangkan sikap batin ini. Pemahaman yang cukup tentang hal ini dapat menjadi titik tolak untuk dapat belajar bersama semakin mendalami tentang Sakramen Rekonsiliasi sesuai dengan konteks budaya dari setiap negara. “Tidak sulit bagi orang Asia untuk berusaha meminta maaf kepada sesamanya ketika mereka merasa melakukan kesalahan,†ujar Imam Serikat Sabda Allah (SVD) ini.
ALF tahun ini merupakan edisi ke 20 pertemuan para penggiat liturgi di Asia. Indonesia mendapat giliran untuk menjadi tuan rumah perhelatan tahunan ini. Sebanyak 34 peserta datang dari luar Indonesia, selama lima hari peserta dari berbagai negara ini bergabung dengan sekitar lima puluh peserta dari Indonesia. Para peserta merupakan imam, suster, dan awam yang merupakan penggiat liturgi di keuskupan dan komunitas masing-masing di Asia.
Antonius E Sugiyanto (Bali)