HIDUPKATOLIK.com – PERINGATAN 30 tahun SemaÂngat Assisi digelar di Assisi, ItaÂlia pada 18-Â20/9. Ini merupakan pertemuan tahunan dalam rangka Hari Doa Sedunia untuk Perdamaian yang diinisiasi Paus Yohanes Paulus II pada 27 Ok tober 1986. Tahun ini, peringatan Semangat Assisi dikoordinir Komunitas Sant’Egidio bersama Keuskupan Assisi dan Keluarga Fransiskan.
Di Jakarta, Komunitas Sant’Egidio bersama Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan KWI, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan KeusÂkupan Agung Jakarta, Indonesian ConÂference in Region and Peace (ICRP) juga mengelar dialog dan doa damai di Mezzanine Ballroom, Hotel Ary aduta Jakarta Pusat, Sabtu, 17/9. Acara mengusung tema “Damai dalam KebÂhinekaanâ€. Hadir dalam kegiatan ini para tokoh lintas agama dan budaya, seperti Siti Musdah Mulia, Alwi Sihab, Romo Franz MagnisÂSuseno SJ, Saras wati Dewi, Peter Lesmana, dan PendeÂta Albertus Pati. Hadir pula Sekretaris Jenderal KWI Mgr Antonius Bunjamin Subianto OSC.
Para tokoh lintas agama memaparkan upaya-Âupaya menciptakan perdamaian dalam kebhinekaan saat ini. “Mari kita mencari titik-Âtitik temu, bukan mencari perbedaan untuk mewujudkan perdaÂmaian,†ujar Alwi Sihab.
Menurut Romo Magnis, pluralitas merupakan suatu tantangan di IndoneÂsia. Membangun komunikasi adalah hal terpenting yang mesti dilakukan di teÂngah pluralitas yang ada. “Kita dituntut bisa membawa diri, tidak memprovokasi!†ungkap Romo Magnis. Para tokoh lintas agama dan budaya maju satu perÂsatu untuk menyalakan lilin dan menanÂdatangani deklarasi damai.
Maria Pertiwi