HIDUPKATOLIK.com – ERNESTASIA Grace N.S Putri berlari kecil. Di lengannya, tergantung sebuah kamera. “Ayo, kita jalan,†kata Ernest sapaannya – mengajak rekan-rekannya pergi. Mobil yang mereka tumpangi pun meluncur menuju lokasi live in peserta Indonesian Youth Day (IYD) Manado 2016. Romo Rheinner Saneba, Ketua Tim Publikasi Dokumentasi (Pubdok) IYD tersenyum menatap anak-anak pubdok itu pergi. Pastor Rhein, begitu ia disapa mengaku bangga akan geliat anak-anak Pubdok. “Mereka penuh dedikasi dan totalitas bahkan jadi jarang mandi karena kesibukan yang padat,†jelas Pastor Rhein.
Kru pubdok IYD Manado memang memiliki jadwal kegiatan yang padat. Mereka meliput kedatangan setiap kontingen Keuskupan di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, meliput acara defile pembukaan hingga acara puncak IYD. Setiap hari, selesai meliput, mereka kembali ke media center di pastoran paroki St Fransiskus Xaverius Pineleng. Tanpa beristirahat, mereka langsung berhadapan dengan layar komputer. “Iya beginilah Kak, walau lelah tetap semangat,†cerita Ernest sambil tersenyum.
Di media center, mereka berbagi waktu untuk istirahat. Varis Marianus Tinangon, Wakil Ketua Tim Pubdok biasanya meminta beberapa kru Pubdok untuk tidur. Saat mereka bangun, giliran Varis dan yang lain tidur. “Waktu tidur kita singkat juga, jadi harus shift-shiftan,†jelas Varis.
Pada Jumat, 7/10, sehari setelah IYD, mereka diliburkan. Kesempatan ini mereka gunakan untuk melepas lelah dan kepenatan dari acara IYD yang melelahkan. Sepanjang hari mereka hang out ke beberapa tempat wisata di Manado. “Mereka senang-senang dulu, dan besok, baru mereka merampungkan semua kegiatan Pubdok selama IYD,†jelas Pastor Rhein.
[nextpage title=”Demi Tugas, Dalam Sepekan Kru Pubdok IYD 2016 Manado Bahkan Jarang Mandi”]
Kru Pubdok berjumlah 13 orang yang terdiri dari delapan tenaga inti dan lima tenaga volunter. Angka 13, kata Varis sengaja identik dengan tanggal penampakan Bunda Maria Fatima di Portugal. “Tim ini sejak pra IYD memiliki devosi khusus kepada Bunda Maria,†kataVaris.
Kru Pubdok  adalah mahasiswa dan karyawan yang rela mengambil cuti seminggu lebih untuk mensukseskan IYD Manado 2016. Tak hanya itu, sebagian kru Pubdok bahkan sejak Februari sudah terlibat mempersiapkan IYD. Mereka mendapatkan pelatihan jurnalistik; foto, video dan tulisan dari beberapa tenaga profesional. Pastor Rhein, sekali lagi mengaku bangga akan semangat kru Pubdok. Meski tak digaji, kata Pastor Rhein, mereka bekerja dengan giat. “Bahkan saya juga marah-marah jika mereka lombo (red-lembek) dalam bekerja,†ujar Pastor Rhein.
Edward Wirawan (Manado)