HIDUPKATOLIK.com -Â Paus Fransiskus mengusung misi persaudaraan dan perdamaian dalam lawatan ke Republik Georgia dan Azerbaijan. Ia mengajak semua bergandeng tangan mewujudkan perdamaian.
SELAMA tiga hari, Jumat-Minggu, 30/9-2/10, Paus Fransiskus mengunjungi Republik Georgia dan Azerbaijan. Dalam kunjungan itu, Bapa Suci membawa misi perdamaian. “Dialog dengan orang lain, berdoa untuk semua: ini adalah sarana untuk melahirkan cinta ketika ada kebencian; pengampunan ketika ada kejahatan,†demikian tulis Bapa Suci dalam akun twitter-nya @Pontifex, (2/10).
Bapa Suci bertemu Presiden Republik Georgia Eduard Shevardnadze di istana kepresidenan di Tbilisi dan juga otoritas pemerintahan setempat, para pemimpin sipil, serta korps diplomatik. Ia juga bertemu dengan Patriark Ortodoks Georgia Ilia II dan perwakilan Gereja Orthodoks Georgia. Pada kesempatan itu Bapa Suci mengungkapkan harapannya agar kasih Kristus bisa menjadi dasar persatuan umat kristiani di manapun.
Pada Minggu, 2/10, Paus terbang dari Tbilisi ke Baku, Ibukota Azerbaijan. Selain memimpin Misa bersama komunitas Katolik, Bapa Suci juga berdialog dengan pimpinan otoritas setempat serta pemimpin umat Muslim Sheik Allashukur Pashazader, dan para pemimpin lintas agama lainnya. Ia mengajak semua pihak ambil bagian dalam upaya membangun dunia yang damai dan terus menjalin kerjasama satu sama lain. “Kita ditantang memberikan respon terhadap dunia yang sarat dengan konflik dan bersama-sama membangun masa depan yang damai. Saat ini kita mesti terlibat dalam proses rekonsiliasi,†ungkap Bapa Suci seperti diberitakan Radio Vatikan, (2/10).
Bapa Suci juga mengungkapkan bahwa agama memiliki peran penting dalam upaya membangun persaudaraan dan perdamaian. “Agama adalah kompas, penunjuk arah yang mengarahkan untuk mencapai kebaikan dan menghindarkan diri dari kejahatan. Di tengah konflik, agama mungkin bisa menjadi fajar damai.â€
Maria Pertiwi