HIDUPKATOLIK.com – PELBAGAI atraksi termasuk kesenian dan budaya dari masing-masing keuskupan ditampilkan pada malam kebersamaan Pertemuan Hari Orang Muda Katolik se-Indonesia (Indonesian Youth Day) 2016 yang digelar di Amphyteater, Lotta, Kamis, 6/10.
Kendati durasi setiap penampilan memakan waktu yang panjang namun peserta dan pengunjung serta 18 uskup termasuk Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Ignatius Suharyo, Ketua Komisi Kepemudaan (Komkep) KWI Mgr Pius Riana Prapdi dan Uskup Manado Mgr Josef Suwatan MSC serta puluhan pastor, bruder, frater dan suster tidak beranjak dari tempat duduk masing-masing.
Semuanya nampak antusias menyaksikan penampilan dari OMK dan pendamping yang adalah utusan-utusan keuskupan se-Indonesia itu. Bahkan, tak jarang, ada uskup yang didaulat ikut bergabung saat ada penampilan berupa tarian yang cukup familier dengan umum seperti yang berirama poco-poco.
Gelak tawa, tepuk tangan, sahut-sahutan acapkali mewarnai saat atraksi penampilan dari wilayah-wilayah gereja (regio). Malam itu, Amphyteater “Emannuel†Lota jadi saksi kemeriahan dan kebersamaan 2nd Indonesian Youth Day di Keuskupan Manado yang diadakan 1-6 Oktober 2016.
[nextpage title=”Pelbagai Atraksi Warnai Malam Kebersamaan IYD 2016″]
Kendatipun sudah ditutup secara resmi oleh Ketua Komkep KWI Mgr Pius Riana Prapdi, namun peserta tak kunjung beranjak dari Amphyteater. Mereka terus saja bernyanyi dan berjoget mengikuti irama lagu termasuk Theme Song IYD 2016 (Sukacita Injil).
Mereka seakan belum mau berpisah. Mereka masih ingin bersama. Suasana yang tercipta mulai dari kedatangan ke Manado, saat live in di tengah-tengah umat, saat defile, acara pembukaan hingga acara penutupan seakan tak ingin dilupakan. Kemesraan itu seperti tak ingin cepat berlalu.
Ketua I Panpel IYD Keuskupan Manado Pastor Terry Ponomban dan Sekretaris Eksekutif Komkep KWI Romo Antonius Haryanto terlihat senang dengan suasana kebersamaan yang telah ditunjukkan oleh para peserta IYD. “Apa yang terlihat ini menggambarkan kesuksesan pelaksanaan kegiatan IYD ini. Ada kebersamaan, walau peserta datang dari berbagai daerah atau dari berbagai keuskupan di Indonesia. Mereka telah menjadi satu yakni OMK Indonesia,†ujar Pastor Terry.
Lexie Kalesaran