HIDUPKATOLIK.com – “JIKA Gusdur melihat teman-teman Orang Muda Katolik (OMK) di sini, ia akan tersenyum. Karena ia ingin melihat Indonesia yang tumbuh berkembang karena kekuatan perbedaan dan keanekaragaman.†Demikian kata Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga saat menghadiri acara penutupan Indonesian Youth Day (IYD) di Venue Utama, Lotta Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 6/10.
Lebih dari 2.000 OMK yang hadir pun bertepuk tangan dan meneriakkan yel-yel ‘Salut, salut’. Di Indonesia saat ini, kata Imam Nahrawi, banyak muncul isme-isme baru yang ingin mengubah Indonesia yang majemuk ini menjadi satu warna. Ada banyak gerakan keagamaan, lanjut Nahrawi, yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara agama. “Gerakan atau paham yang memandang Indonesia sebagai satu warna adalah gerakan anti keberagaman. Dan itu musuh kita bersama.â€
Nahrawi mengajak OMK agar sekembalinya dari IYD bisa menjadi suri tauladan di tempat asal masing-masing. “Kepada OMK, pemuda kita belum sepenuhnya memahami bagaimana eksistensi hidup di tengah masyarakat yang harus bertanggung jawab. Karena itu, sukacita IYD harus kalian bawa pulang dan jadilah pelopor serta inspirator pemuda yang baik.â€
Nahrawi mengaku amat senang bisa hadir bersama OMK. “Saya bersyukur bisa hadir di IYD. Saya punya kedekatan emosional dengan guru-guru saya yang Katolik, Romo Kurdo, Romo Didit yang selalu membimbing saya meskipun saya beragama Islam.â€
[nextpage title=”Imam Nahrawi: Orang Muda Katolik Penjaga Keanekaragaman”]
Di akhir sambutannya, Nahrawi berpesan agar OMK pulang dengan membagikan senyuman sukacita dan perubahan di tengah masyarakat. “Ada doktrin Gusdur, hargailah perbedaan, hidupmu akan bahagia.â€
Ia juga mengajak OMK menjadi pelopor gerakan anti narkoba. “Kembali dari IYD harus berani dengan santun menyampaikan kepada pemuda kita, seangkatan kita, jauhilah narkoba dan kita harus berani mengatakan perang melawan narkoba.â€
Seusai Nahrawi memberikan sambutan, tiga orang OMK diberi kesempatan untuk memberikan pertanyaan. Antonius, OMK dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) salah satunya. Ia bertanya tentang bagaimana kebijakan Kemenpora bagi dunia olahraga khususnya di pelosok. Nahrawi menjawab setiap pertanyaan dengan iringan yel-yel OMK dari berbagai kontingen. Antonius, sang penanya bahkan mendapat kesempatan untuk selfie bersama Kemenpora.
Usai tanya-jawab, Nahrawi juga berkesempatan foto bersama dan selfie dengan para uskup yang hadir. Tak mau kalah, OMK lalu berebutan foto bersama dengan Nahrawi. “Kita bersyukur atas keragaman. Kita bebas menjalankan keagamaan kita. Karena itu saya mengajak, ayo OMK terjun ke masyarakat, berikanlah senyuman sukacita dan baktimu kepada masyarakat Indonesia,†terang Nahrawi saat ditanya sebelum masuk ke dalam mobil dan meninggalkan tempat acara.
Edward Wirawan (Manado)
Profisiat utk penyelenggaraan IYD di Manado