HIDUPKATOLIK.com – AKHIR Agustus lalu, Gereja Stasi St Yosef, Medan, Sumatera Utara, diguncang ancaman bom bunuh diri dengan pelaku berinisial IAH. Senin, 5/9, Makmur Hasugian dan istri, orangtua pelaku berjumpa dengan Uskup Agung Medan Mgr Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap di Wisma Keuskupan Agung Medan (KAM). Orangtua pelaku minta maaf kepada Mgr Anicetus Sinaga sebagai pimpinan Gereja KAM, dan secara khusus kepada Pastor Albert Pandiangan OFMCap yang terluka karena peristiwa itu.
Mgr Anicetus menanggapi, Pastor Albert sudah memaafkan pelaku. Gereja KAM juga dengan tulus hati memaafkan IAH. Sikap ini didasarkan atas pesan bahwa kita bersaudara dan “semargaâ€. “Kira-kira bisa diungkapkan dengan istilah Si Boru Puas, Si Boru Bakkara; Molu dung puas, sae soada mara. Artinya, ‘bila kita saling terbuka, tidak ada lagi dendam karena kita bersaudara’,†kata Mgr Anicetus Sinaga.
Mgr Anicetus Sinaga menegaskan, pelaku selalu dianggap sebagai “anak sendiri†dan perlu dimaafkan. “Gereja KAM berharap, pengampunan ikhlas dari Gereja dijadikan pertimbangan dalam proses hukum,†ujarnya.
Yusti H. Wuarmanuk (Medan)