HIDUPKATOLIK.com – Komisi Kerawam Regio Jawa mulai bersiap menyukseskan Pemilu 2019. Jangan jadi penonton saja, umat awam diminta ambil bagian dalam dinamika politik Indonesia.
KATA “awam†kerap diidentikkan sebagai kelompok orang yang tidak tahu apa-apa dan “bodohâ€. Awam dibedakan dengan “ahli†yang dianggap tahu banyak, pandai dan selalu mendapat penghormatan. Tapi benarkah demikian? Pertanyaan ini menggelitik Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Regio Jawa untuk mengadakan pertemuan di Rumah Retret Syantikara, Yogyakarta, Jumat-Minggu, 26-28/8. Tujuan pertemuan ini agar umat awam Katolik bukanlah awam yang “bodohâ€, tetapi mau mengambil peran penting dalam masyarakat. Awam Katolik mesti terlibat dalam dinamika politik di negeri ini, salah satunya persiapan jelang Pemilu 2019 nanti.
Pertemuan bertajuk “Kerasulan Awam Bergerak Bersama dan Terlibat Mewarnai Pemilu Serentak 2019†ini diikuti 54 peserta. Para peserta merupakan utusan dari Keuskupan Agung Jakarta, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Bandung, Keuskupan Bogor, Keuskupan Purwokerto, Keuskupan Surabaya, dan Keuskupan Malang. Selain itu ada pula perwakilan dari Yayasan Bhumiksara, sebuah yayasan nirlaba yang terbentuk dari keprihatinan kolektif tokoh-tokoh Katolik di bidang pendidikan.
[nextpage title=”AWAM KATOLIK MENUJU PEMILU 2019″]
Anggota Pengurus Kerawam KWI Romo Paulus Rusbani Setiawan mengatakan, pertemuan ini menjadi efektif bila ada relasi partisipatoris sinergis antara awam dan hierarki. “Kita membutuhkan kerasulan terpadu dalam satu misi demi menciptakan kader-kader awam yang unggul di Gereja maupun masyarakat,†ungkapnya.
Pertemuan ini juga menghadirkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum RI Ida Budhiati sebagai narasumber. Dalam materinya bertema “Pemilu Bersama 2019: Konsep dan Problematikaâ€, ia menegaskan, kaum awam perlu semangat leadership dan kekompakan, sehingga Pemilu nanti ada banyak kader yang muncul.
Yusti H. Wuarmanuk
Laporan: H.Bambang S (Yogyakarta)