HIDUPKATOLIK.com – KAUM muda keluarlah, eksis, tunjukkan dirimu, keluarlah untuk mewartakan Kerajaan Allah. Namun jangan keluar kalau tidak punya Kristus di dalam dirimu. Pergilah ke pasar namun jangan pergi ke pasar tanpa ke altar berjumpa dengan Yesus terlebih dahulu, karena tanpa Yesus nanti akan kesasar di pasar, demikian sepenggal homili Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC dalam Misa Pembukaan Sinode Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Bandung, Jumat, 12/8.
Dibalut udara dingin, hujan rintik dan kabut tipis ratusan OMK Keuskupan Bandung mengadakan Sinode di Wisma Aloysius Gambung, Bandung Selatan. Sekitar 180 peserta utusan dari 26 paroki dan kelompok kategorial hadir dalam sinode yang digelar Jumat-Minggu, 12-14/8.
[nextpage title=”SINODE OMK BANDUNG: KE PASAR DENGAN YESUS”]
Sinode ini menjadi ajang bagi OMK untuk berbicara, menentukan diri dan langkahnya. Di sini juga, peran OMK dalam dinamika Gereja Bandung akan ditentukan. Sebelumnya di setiap paroki dan dekanat telah memulai tiga tahapan persiapan sinode pada April dan Juni 2016. Lewat tahapan itu, OMK Bandung hendak merumuskan kembali visi dan misi, strategi dan kegiatan pastoralnya untuk jangka dua puluh lima tahun ke depan. Di akhir sinode dihasilkan butir-butir rekomendasi yang akan diberikan kepada Bapa Uskup untuk ditindaklanjuti demi perkembangan OMK Keuskupan Bandung.
Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan- Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Romo Antonius Haryanto yang hadir dalam sinode mengungkapkan, “Sejauh saya tahu, baru Keuskupan Bandung yang berani untuk mengadakan Sinode OMK. Ini adalah suatu langkah yang sungguh luar biasa.†Sementara Lydia Virginia, peserta dari Kategorial Legio Maria berharap, semoga kebijakan pastoral yang dihasilkan dalam sinode ini dapat diaplikasikan sebagai arah gerak dan peran kaum muda dalam Gereja.
Yohanes de Britto (Bandung)