HIDUPKATOLIK.com – Pancasila menjadi pemersatu Indonesia. Falsafah itu harus menjadi spirit dan rumah bersama bangsa ini.
GURU Besar Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Jakarta Romo Franz Magnis-Suseno SJ menegaskan, Pancasila merupakan simpul dari sikap saling menerima di kalangan masyarakat Indonesia. Maka, nilai-nilai Pancasila harus dihidupi dalam kehidupan berwarga dan berbangsa. Romo Magnis menekankan, agar pemerintah harus mengusahakan agar falsafah Pancasila menjadi spirit hidup bersama, bukan agama atau etnis tertentu.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta Achmad Syafii Mufid tak menampik pendapat ini, lantaran akhir-akhir ini Indonesia terkesan bukan lagi negara Pancasila. Ia mengatakan, negara tampak sangat Islam. “Ini reformasi dan otonomi daerah yang kebablasan,†ujarnya. Mufid menyarankan, nilai-nilai Pancasila yang menjadi prinsip hidup bersama perlu diperluas dengan melibatkan tokoh dan masyarakat lintas agama.
Hal tersebut terungkap dalam simposium bertajuk “Memahami Nilai-Nilai Pancasila Landasan Kerukunan Antarumat Beragama†di Audiotorium Paroki Maria Bunda Karmel Tomang, Jakarta Barat, Minggu, 21/8. Romo Robertus Andy Priambada OCarm sebagai tuan ruma mengatakan, kesempatan seperti ini bisa untuk merefleksikan, merancang dan berdiskusi soal hidup bersama berdasarkan nilai-nilai dasar negara.
[nextpage title=”PANCASILA RUMAH KITA BERSAMA”]
Sementara Romo Benny Susetyo yang menjadi pembicara dalam sarasehan di Gereja Kristen Indonesia Samanhudi, Jakarta Pusat, 21/8, mengungkapkan bahwa kebhinnekaan sudah menjadi kenyataan alamiah di Indonesia. “Setiap agama harus menyesuaikan diri dengan nilai-nilai budaya di Indonesia,†ujarnya. Sarasehan ini diadakan dalam kerangka ulang tahun ke-71 Republik Indonesia.
Peringatan Hari Kemerdekaan RI juga diadakan oleh paroki-paroki dan kelompok kategorial di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Para anggota TNI dan Polri beragama Katolik mengelar Misa di Katedral Jakarta, Kamis, 18/8. Misa dipimpin Uskup Militer Indonesia Mgr Ignatius Suharyo.
Selain itu, Seksi Komunikasi Sosial (Komsos) se-Dekanat Utara menggelar lomba tumpeng untuk seluruh paroki se-KAJ di aula Katedral Jakarta, Sabtu, 20/8. Sayang, dari 65 paroki di KAJ, hanya 26 paroki yang mengirim perwakilan. Paroki St Maria Imakulata Kalideres keluar sebagai juara umum dalam lomba tumpeng, disusul Paroki Yohanes Bosco Danau Sunter dan Paroki Maria Bunda Karmel Tomang.
Yanuari Marwanto
Pelapor: Stefanus P. Elu/Antonius E Sugiyanto/Yusti H.Wuarmanuk/Edward Wirawan