HIDUPKATOLIK.com – SALAH seorang imam Gereja Katolik Filipina bereaksi terhadap Presiden Rodrigo Duterte, menyusul komentar Sang Presiden kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) beberapa waktu silam. Dalam komentarnya terhadap PBB, Duterte mengklaim bahwa PBB tidak melakukan apa-apa untuk Filipina.
Romo Edwin Gariguez, Sekretaris Eksekutif Caritas Filipina mengkritisi pendapat Presiden Rodrigo Duterte dengan mengatakan bahwa sejak 2013, PBB telah hadir memberikan banyak kontribusi lewat bantuan darurat dan rehabilitasi kepada korban super typhoon Yolanda. “Mungkin perlu untuk memberitahukan kepadanya (Red-Duterte) tentang semua ini,†tambah Romo Gariguez.
Peraih penghargaan The Goldman Environmental tahun 2012 ini, menambahkan, saat itu, topan Yolanda telah melumpuhkan operasional sebagian pemerintahan daerah Tacloban yang terkena dampak. Masyarakat internasional menanggapi bencana itu dengan bantuan murah hati. “Kita menjadikan ini sebagai utang besar, dan rasa syukur karena kami sebagai pekerjaan kemanusiaan menyaksikan itu,†katanya.
[nextpage title=”SANG IMAM VS PRESIDEN FILIPINA”]
“Karena besarnya kerusakan, saya tidak tahu bagaimana negara akan merespon dalam hal memberikan bantuan kemanusiaan tanpa mereka,†kata Romo Gariguez. Duterte, sebelumnya mengancam akan menarik keanggotaan negara Filipina di PBB setelah menyerukan diakhirinya serentetan pembunuhan terkait narkoba di negara ini.
Seperti diberitakan cbcpnews.com, (24/8), Duterte cukup terkenal dengan komentarnya yang keras mengkritik PBB karena dianggap tidak bisa mengatasi kelaparan dan terorisme, khususnya di Suriah dan Irak yang terus merenggut nyawa warga sipil tak berdosa. “Anda tidak melakukan apa-apa. Di mana Anda di sini terakhir kali? Tak pernah, kecuali untuk mengkritik?†kata Duterte dalam sebuah konferensi pers di Davao Minggu lalu.
Romo Gariguez meminta Duterte untuk memiliki “cara pandang yang lebih luas†bukannya malah “rabun†terhadap isu-isu yang berkembang. Ia menambahkan, PBB telah berpengalaman dalam mengatasi masalah bencana, “Dan tentu saja memiliki kapasitas untuk membantu dan merespon kegiatan kemanusiaan,†ujarnya.
Antonius E. Sugiyanto