HIDUPKATOLIK.com – MARTIN Luther (1483-1546) menempelkan 95 tesis di pintu Gereja Wittenberg, Jerman, 31 Oktober 1517. Ia ingin mengajak memperdebatkan 95 tesis tersebut dengan Gereja Katolik saat itu. Tak terasa, peristiwa itu sudah hampir berumur 500 tahun. Peristiwa inilah yang dirujuk sebagai penanda pecahnya reformasi dalam Gereja Katolik hingga melahirkan Gereja Lutheran, pengikut Martin Luther.
Gereja Lutheran merupakan salah satu dari 10 denominasi Gereja terbesar di Amerika Serikat. Mereka bersekutu membentuk Evangelical Lutheran Church in America (ELCA). ELCA beranggotakan lebih dari 3,7 juta jiwa, yang berasal lebih dari 9.300 komunitas gerejani di 50 negara bagian hingga wilayah Karibia. Awal Agustus ini, ELCA telah menyetujui sebuah deklarasi yang mengakui bahwa tidak ada lagi perselisihan dan perbedaan antara Gereja Lutheran dan Katolik untuk beberapa isu penting. Langkah maju dalam bidang ekumenisme ini diambil dalam sebuah Sidang Umum ELCA, yang digelar di Ernest N. Morial Convention Center, New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat, Senin-Sabtu, 8-13/8.
Salah seorang Uskup Lutheran yang memimpin Sidang ELCA, Elizabeth A. Eaton menyebut deklarasi tersebut sebagai suatu langkah ekumenisme yang sungguh historis. “Meskipun kita belum sungguh-sungguh sampai, kita telah menyadari bahwa sebenarnya kita sedang berada di jalan menuju persatuan. Deklarasi ini membantu kita untuk merealisasikan persatuan kita dalam Kristus secara lebih penuh dengan saudara-saudari kita, umat Gereja Katolik; tetapi juga membantu kita mempertegas komitmen untuk bersatu dengan seluruh saudara-saudari Kristiani lainnya,†jelas Eaton seperti dilansir elca.org, (10/8). Harapannya, deklarasi ini menjadi persiapan untuk perayaan bersama antara Gereja Lutheran dan Katolik, mengenang 500 tahun Reformasi Protestan yang dilakukan oleh Martin Luther.
Deklarasi tersebut disebut sebagai “Declaration on the Wayâ€, memuat 32 pernyataan kesepahaman antara Gereja Lutheran dan Katolik. Sebanyak 32 isu tidak lagi relevan menjadi bahan perdebatan dua Gereja karena keduanya sudah memiliki kesepahaman. Pernyataan-pernyataan tersebut sebelumnya telah disetujui oleh Komisi Ekumenisme dan Intereligius Dialog Konferensi Para Uskup Amerika Serikat (USCCB).
Selain itu, masih ada daftar hal-hal yang masih menjadi perdebatan antara dua Gereja karena berbeda secara ajaran. Namun, daftar tersebut juga disertai langkah-langkah strategis yang akan diambil untuk menyikapinya.
Sebelumnya, ELCA dan Gereja Katolik juga telah menandatangani kesepakatan bersama “Joint Declaration on the Doctrine of Justification†tahun 1999. Kerja sama ekumenisme antara Gereja Katolik dan Lutheran juga berlangsung antara Vatikan dengan Lutheran World Federation (LWC). Setelah 50 tahun berkomunikasi, dua Gereja ini menandatangani deklarasi bersama bertajuk “From Conflict to Communion†pada 2013. Inilah potret kemajuan dialog antara Gereja Katolik dan Lutheran, mengedepankan dialog yang sehat daripada mempertahankan permusuhan selama berabad-abad.
Rencananya, Paus Fransiskus akan menghadiri pembukaan peringatan 500 tahun Reformasi Lutheran di Swedia pada 31 Oktober 2016 mendatang.
R.B.E. Agung Nugroho
Semoga gereja Protestan kembali ke dalam pangkuan Kerahiman Allah dalam GerejaNya yang satu, kudus, katholik, dan apostolik.