HIDUPKATOLIK.com – PATUNG Yesus dan Maria di Gereja Santo Yusuf Pekerja, Gondangwinangun, Klaten, Jawa Tengah di rusak oknum yang tidak bertanggung jawab, Selasa, 9/8. Menurut Pastor Paroki Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun, Keuskupan Agung Semarang (KAS) Romo Sukawalyana, ketika dihubungi redaksi HIDUPKATOLIK.com, Senin, 15/8, mengatakan akibat dari perusakan itu, patung Yesus rusak dan patah lengan kanan serta patung Maria-nya rusak patah bagian kaki sehingga terpisah dengan alasnya.
Diperkirakan, perusakan kedua patung itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelumnya, sekitar pukul 13.30 WIB atau setengah jam sebelum itu, Romo Suka bersama Pastor Paroki Hati Kudus Yesus Sukoharjo Romo Budiharyana sempat memarkir mobil di samping gereja seusai pertemuan Komisi Liturgi KAS. Mereka langsung menuju ruang makan pastoran di lantai dua untuk makan siang.
Saat pertengahan makan, mereka sempat mendengar suara benturan. “Saya membuka pintu luar lantai dua dan melihat area sumber suara di ruang penghubung aula dengan gereja. Ruangan itu asbesnya bermasalah. Ketika saya lihat, tidak ada asbes jatuh, maka saya kembali melanjutkan makan,†ujar Romo Suka melalui telepon.
Seusai makan, Romo Suka yang juga merangkap sebagai Ketua Komisi Liturgi KAS ini mengantar Romo Budi ke parkiran untuk pulang ke Sukoharjo. Setelah mengantar Romo Budi, Romo Suka pun juga pergi ke Yogyakarta mengendarai sepeda motor. Ketika di jalan, ia ditelepon karyawan gereja memberitahukan kejadian ini dan langsung kembali.
[nextpage title=”PERUSAK PATUNG YESUS DAN MARIA DI GONDANG, KLATEN BELUM DIKETAHUI”]
Sesampai di Gereja Santo Yusuf Pekerja Gondangwinangun, para petugas kepolisian sedang menandai posisi patung Yesus yang jatuh dan ia juga melihat patung Maria sudah ada di dalam gereja. Sebelumnya, patung Maria itu ditemukan tercebur di sungai Gondang (di pinggir area gereja) yang jauhnya sekitar 10 meter dari bangunan gereja.
Sampai berita ini dirilis, kedua patung tersebut sudah dibawa ke Polres Klaten untuk penyelidikan lebih lanjut. Selain membawa patung, Polres Klaten juga sedang menginterogasi orang-orang yang ada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada saat kejadian berlangsung.
Menyikapi kejadian ini Romo Suka berharap agar umat tetap tenang. Ia menyerahkan proses penyelidikan kepada Polres Klaten, Polda Jawa Tengah, dan Mabes Polri yang sekarang menangani peristiwa ini. Ia juga menyatakan bahwa kabar tentang penyerangan dan perusakan gereja oleh sekelompok orang serta perusakan patung yang dilakukan oleh anak koster tidak benar. “Ini hanya perusakan patung saja. Tidak ada penyerangan ataupun perusakan gereja. Untuk perusak patungnya memang belum diketahui. Mari kita tunggu penyelidikan petugas untuk mengetahui kejelasannya,†tegas Romo Suka.
A. Nendro Saputro