HIDUPKATOLIK.com – Enam utusan dari Indonesia mengikuti dialog lintas agama di Amerika Serikat. Besar harapan, mereka menjadi agen perdamaian di Indonesia.
ORANG muda lintas negara mengikuti The Second Drew Institute on Religion and Conflict Resolution di Drew University, Madison, New Jersey, Amerika Serikat, Sabtu-Kamis, 9-28/7. Mereka berasal dari Pakistan, Mesir, Palestina, Israel, Nigeria dan Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan melatih kaum muda dari agama Yahudi, Kristiani dan Islam agar mampu mentransformasikan konflik dan menghadirkan perdamaian. Acara tiga minggu ini diisi seminar, lokakarya dan aktivitas lain dari akademisi dan praktisi berlatar belakang agama. Enam orang peserta berasal dari Indonesia, yaitu Ahmad Najib Burhani (Maarif Institute for Culture and Humanity), Hindun Anisah (Pesantren Hasyim Asy’ari Jepara), Sr Flora Nirmala Bude RGS (Tarekat Gembala Baik), Toar Palilingan (Rabi Shaar Ha Shamayim Minahasa), Supratman (Ahlul Bayt Indonesia), dan Reza Ahmad Zahid (Pesantren Lirboyo Kediri). Selain itu, Romo Hariawan Adji OCarm dan Maufur (STAIN, Kediri) juga hadir sebagai fasilitator.
Menurut Romo Hariawan, program ini unik karena orang muda sekaligus pemuka agama dari berbagai latar belakang berdialog soal perdamaian. Mereka tinggal dan beraktivitas bersama. “Selama tiga minggu, mereka saling mengenal seperti keluarga sendiri,†ujarnya.
Dalam pertemuan itu, semua peserta sepakat bahwa banyak orang berusaha menyelesaikan konflik, meskipun tak mudah. Masalah utamanya, tak ada dialog yang menghidupkan. Salah satu yang penting dalam dialog ini adalah manajemen konflik dan resolusi atasnya. “Harapannya, mereka sendiri bisa menjadi fasilitator transformasi konflik di Indonesia dalam mengedepankan perdamaian,†demikian Romo Hariawan.
Yusti H. Wuarmanuk
Laporan: Romo Hariawan Adji OCarm (Amerika Serikat)