HIDUPKATOLIK.com – “PACARAN untuk saling mengenal, menemukan tanda-tanda jawaban apakah Tuhan memang memanggilku untuk mau mencintai, mengurbankan diri seumur hidup bagi orang yang aku cintai. Pacaran menjadi masa untuk mencari jati diri. Jadi, jangan sampai menjerumuskan!,†tandas Romo Yohanes Dwi Harsanto dalam rekoleksi di aula SMA Katolik Sang Timur Tomang, Jakarta Barat pada Sabtu, 6/8.
Selain Romo Santo – sapaan Romo Yohanes Dwi Harsanto yang pernah melayani sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) ini juga ada psikolog Rosdiana Setyaningrum yang turut menjadi pembicara dalam rekoleksi ini.
Dalam acara rekoleksi ini, tampak peserta rekoleksi yang terdiri dari siswa kelas XI dan XII SMA Sang Timur Tomang, perwakilan Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta, perwakilan Anthiokia dan Orang Muda Katolik (OMK) serta para siswa yang tergabung dalam komunitas Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK) Paroki Tomang menyimak pemaparan para pembicara dengan antusias.
Rekoleksi yang mengusung tema besar “Kerahiman Allah dalam Kehidupan OMK dan Mahasiswa†ini mengangkat subtema “Pacaran-How Far is too Far?†ini diselenggarakan oleh Panitia Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah (TSLBKA) Paroki Maria Bunda Karmel (MBK) Tomang, Keuskupan Agung Jakarta.
Dalam rekoleksi ini, Romo Santo memaparkan materi tentang Allah Merahimi OMK, Maka Jangan Takut Menjadi Kudus, juga mengenai pacaran dan cinta versi murid Yesus. Sementara Rosdiana Setyaningrum menjelaskan tentang cinta dan pacaran dari tinjauan psikologi.
Maria Pertiwi