HIDUPKATOLIK.com – Ada yang berteriak. Ada yang berlari-larian. Ada pula yang menangis. Tiba-tiba suasana berubah, saat seorang relawan yang berperan sebagai Yesus memasuki ruangan, lalu memeluk dan menggendong anak-anak itu. “Biarkanlah anak-anak ini datang kepada-Ku, jangan kamu menghalang-halangi merekaâ€. Pesan Yesus dalam Injil Markus ini menjadi pusat refleksi kegiatan bertajuk Church As Hope (Home, Open, Peace, and Embrace) ini.
Demikianlah adegan dalam acara Church As Hope, yang berlangsung di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 25/6. Acara ini dihadiri lebih dari 150 anak difabel. Anak-anak yang datang dari berbagai paroki di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) ini menyandang berbagai sakit fisik dan mental, seperti tunanetra, tunarunggu, tunalaras, tunadaksa, tunagrahita, brain injury, gifted, autis, Asperger, Rett’s Disorder, Attention deficit disorder with hyperactive (ADHD) dan down syndrome.
Ketua Panitia Rani Adhiyasa See, mengatakan, kegiatan ini bertujuan mempertemukan orangtua anak-anak berkebutuhan khusus. “Agar orangtua yang memiliki anak difabel bisa berjumpa dan saling menguatkan,†ujar Rani.
Sementara Vikaris Episkopal KAJ Romo Andang L. Binawan SJ yang hadir di acara tersebut, menjelaskan, ABK adalah anggota Gereja. Tak ada alasan Gereja melupakan ABK. “Istilah Church as Hope tidak lain untuk menampilkan wajah Tuhan kepada ABK,†ujarnya. Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo berharap kegiatan ini bisa lebih diperluas di paroki-paroki KAJ.
Yusti H. Wuarmanuk