HIDUPKATOLIK.com – PADA Sabtu, 18/6, pukul 09.00 WIB Misa Requiem sebagai penghormatan terakhir kepada Romo Bosco da Cunha OCarm dilaksanakan di Gereja Hati Kudus Yesus Kayutangan, Malang, Jawa Timur. Misa dipimpin oleh Ketua Provinsial Ordo Karmel Indonesia Romo Ignasius Budiono OCarm. Hadir juga Uskup Malang Mgr H.J.S. Pandoyoputro OCarm, keluarga besar Ordo Karmel Indonesia, biarawan-biarawati dari kongregasi dan komunitas lain, keluarga dan rekan-rekan dari Romo Bosco serta umat lainnya.
Romo Bosco meninggal pada Kamis, 16/6, pukul 08.30 di RS Premier International Surabaya. Ia pernah menjalani operasi bypass dan dua hari sebelum meninggal menjalani pemasangan ring di jantung-nya. Bosco da Cunha OCarm dilahirkan di Ende 8 Juli 1949 dengan nama Gerardus Mayella. Ia memulai masa novisiat di Ordo Karmel pada 11 Januari 1970 dan ditahbiskan imam di Maumere, Flores, 18 Juni 1978. Romo Bosco pernah menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Liturgi KWI.
Dalam sambutan, Romo Budi mengenang Romo Bosco adalah romo yang membaktikan seluruh hidupnya untuk Liturgi Gereja. Romo Budi juga mengenal Romo Bosco sebagai seorang yang tegas, “Jika ada perbuatan orang lain yang keliru, Romo Bosco pasti langsung bicara ‘ini tidak liturgis’,†ujar Romo Budi.
Menurut Romo Budi, Romo Bosco pernah mengungkapkan kerinduan untuk mendapatkan hadiah dari Tuhan pada HUT ke-38 imamatnya berupa “jantung yang baruâ€. “Tuhan seakan menjawab doa Romo Bosco, pada hari ini (bertepatan dengan HUT imamatnya-Red) ia mendapat kado dari Tuhan berupa kehidupan yang baru.â€
Dalam Misa Requiem itu diadakan juga upacara adat Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ansel da Lopez, wakil dari keluarga Romo Bosco meletakkan kain tenun khas NTT di atas peti. “Kain ini untuk menyelimuti Romo, menjaga agar Romo tetap hangat, tidak kedinginan,†tutur Ansel da Lopez. Setelah Misa, jenazah Romo Bosco dimakamkan di TPU Sukun Malang.
Liberatus Surya Rossario (Malang)