HIDUPKATOLIK.com – Warga Kota Bekasi dari berbagai latar belakang agama menggelar apel kebhinekaan. Tokoh agama sepakat menjaga kerukunan antarumat beragama di Kota Bekasi.
Ribuan umat dari berbagai agama berkumpul di Stadion Candrabhaga Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 16/4. Mereka mengikuti apel kebhinekaan bertajuk “Kami Tinggal, Hidup, dan Berkarya di Bumi Patriot, Nyok Wujudkan Kerukunan, Mengasihi, dan Bertoleran terhadap Perbedaan Keyakinan dalam Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsaâ€. Acara ini diisi dengan aneka tarian yang dibawakan para siswa sekolah se-Kota Bekasi.
Ketua panitia sekaligus Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji mengatakan, jumlah penduduk Bekasi 2.384.413 jiwa, terdiri dari Islam 2.094.749 jiwa, Kristen Protestan 195.145 jiwa, Katolik 65.568 jiwa, Hindu 4.713 jiwa, Budha 22.533 jiwa, aliran kepercayaan 1.609 jiwa, dan Konghucu 996 jiwa. “Kota Bekasi merupakan miniatur Indonesia,†katanya.
Dalam acara ini, perwakilan agama-agama membacakan deklarasi dan menandatangani kesepakatan untuk menjaga kerukunan antarumat beragama, yang dipimpin Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Bekasi Abdul Manan. Agama Katolik diwakili Romo Antonius Sarto Miktada SVD dari Paroki St Mikael Kranji, Bekasi. Ketika memberikan sambutan Romo Sarto berkata, “Salam Patriot! Hari ini menjadi tonggak sejarah bagi kita warga Kota Bekasi. Dari hati yang suci, murni, dan kehendak baik demi kecintaan kita kepada Kota Bekasi kita ingin mengajak kerukunan dan tolerasi di Kota Bekasi.â€
Ia melanjutkan, keberagaman adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa untuk bangsa Indonesia, dan terutama bagi warga Kota Bekasi. “Sebagai umat beriman, kita dituntut memperkuat persatuan dan kesatuan sehingga menjadi contoh bahwa hidup damai dan bersaudara itu indah.â€
Janji apel kebhinekaan yang dideklarasikan dan disepakati bersama antara lain, warga bertekad menjaga kerukunan hidup antarumat beragama di Kota Bekasi sesuai Pancasila; bertekad membangun dialog antarumat beragama di Kota Bekasi; bertekad membangun kebersamaan dan kesadaran masing-masing umat beragama untuk menjalankan ibadah dengan baik dan benar sesuai dengan kepercayaan masing-masing serta menolak provokasi yang merusak kerukunan antar umat beragama; bertekad memerangi lesbian, gay, biseksual, dan transgender; bertekad berpartisipasi aktif dalam mensukseskan program pembangunan pemerintah Kota Bekasi untuk mewujudkan Kota Bekasi yang maju, sejahtera dan ihsan. Tekad bersama tersebut ditandatangani Walikota Bekasi Rachmat Effendi dan para tokoh agama se-Kota Bekasi.
A. Aditya Mahendra