HIDUPKATOLIK.com – Mgr Ignatius Suharyo merayakan Paskah di berbagai tempat. Gereja mau ikut merasakan kesusahan yang dialami sesama anggotanya.
Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengajak para karyawan panti dan lembaga sosial menimba inspirasi dari tindakan-tindakan simbolis Paus Fransiskus. Misal, pada Misa Kamis Putih, Paus Fransiskus tidak merayakan Ekaristi di gereja. Ia justru merayakan Ekaristi di kamp pengungsian, bahkan sebagian besar beragama Islam. “Ini tanda Kristus yang bangkit sungguh hadir dan berkarya di tengah Gereja,†kata Mgr Suharyo.
Tugas pelayanan, lanjut Mgr Suharyo, senantiasa membutuhkan semangat berkorban, terlebih pelayanan kepada orang kecil dan pinggiran. “Kita butuh inspirasi iman sehingga pelayanan itu memancarkan wajah kerahiman Allah. Tindakan Sri Paus merupakan inspirasi iman yang menguatkan pelayanan kita.â€
Ajakan Mgr Suharyo disampaikan kepada lebih dari 300 karyawan panti yang menghadiri acara Paskahan Forum Karyawan Panti dan Lembaga Sosial Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) di Panti Asuhan Vinsensius Putra, Kramat, Jakarta Pusat, Kamis, 31/1.
Mgr Suharyo juga mengucapkan terimakasih atas kerelaan para karyawan, suster, dan bruder yang terlibat dalam pelayanan ini. Ia berharap, peristiwa kebersamaan ini meneguhkan iman, sehingga semakin berkenan dalam Tuhan dan menjadi pembawa keselamatan bagi sesama.
Dalam acara ini, setiap karyawan panti mendapatkan bingkisan yang dibawa Romo Andang L. Binawan SJ. “Ini sumbangan dari umat untuk para karyawan panti. Bingkisan ini simbol dukungan agar bisa lebih semangat dan giat dalam tugas pelayanan,†ujar Vikep KAJ ini.
Sehari sebelumnya, Mgr Suharyo juga merayakan Paskah bersama dengan anggota TNI/POLRI di Gereja Stasi St Agustinus Kompleks Angkasa Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Sementara, Selasa, 29/3, Mgr Suharyo merayakan Paskah bersama warga binaan Katolik dan Kristen di Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta. Dalam kegiatan yang diprakarsai Komunitas Kasih Tuhan tersebut, Mgr Suharyo mengatakan, Gereja senantiasa mendoakan anggotanya yang sedang susah. “Maka, saudara-saudari yang tinggal di lapas perlu tahu bahwa kami sebagai sesama anggota Gereja senantiasa membawa Anda dalam doa-doa kami. Kunjungan dan perayaan ini adalah konkretisasi perhatian Gereja,†ujar Mgr Suharyo.
Edward Wirawan/Stefanus P. Elu