HIDUPKATOLIK.com - Bapa Suci minta kepada seluruh umat Katolik untuk berupaya mendukung penghapusan hukuman mati sekaligus perbaikan penjara bagi warga binaan.
Paus Fransiskus menegaskan penolakannya terhadap hukuman mati. Ia minta kepada Gereja Katolik seluruh dunia untuk terus mendukung penghapusan hukuman mati. Selain itu, ia juga mendorong upaya pemerintah memperbaiki kondisi penjara yang layak bagi warga binaan. Upaya ini menjadi penghormatan bagi martabat manusia. Seruan ini disampaikan Paus dalam Audiensi Umum di Lapangan St Petrus Vatikan, Minggu, 21/2.
Dalam audiensi itu, Paus merefleksikan kisah Transfigurasi Yesus di Atas Gunung Tabor. Menurutnya, Gunung Tabor menjadi tanda bagaimana orang menikmati indahnya dunia. Tidak heran, banyak orang jatuh seperti para murid yang tak ingin turun gunung. Namun, Yesus menasihati bahwa mereka harus turun. Sebab, karya pelayanan bukan di atas gunung yang indah, melainkan di dalam masyarakat yang hancur, baik yang lemah, kecil dan terpinggirkan.
Jangan Membunuh
Bapa Suci mengutip salah satu dari “Sepuluh Perintah Allah†yakni “Jangan Membunuhâ€. Perintah ini bersifat absolut. Artinya, tindakan hukuman mati tak lain adalah tindakan menolak martabat manusia. “Perintah Tuhan ‘Jangan Membunuh’ adalah nilai absolut dan berlaku untuk mereka yang bersalah maupun yang tidak bersalah,†kata Paus.
Paus lalu minta kepada politikus Katolik di seluruh dunia untuk menunjukkan penolakannya pada hukuman mati dengan memberikan moratorium selama Tahun Yubileum Kerahiman Ilahi yang akan berakhir November mendatang. â€Saya minta dengan kesadaran penuh kepada siapapun yang memerintah negaranya untuk mencapai konsensus international soal pembatalan hukuman mati,†seru Paus seperti dikutip CNA 21/2.
Pernyataan Paus soal hukuman mati disampaikan sehari sebelum diadakan Konferensi International melawan hukuman mati di Roma, Senin, 22/2. Pertemuan ini digelar oleh Komunitas Sant’Egidio, yang mengusahakan perdamaian dan penghargaan martabat manusia. Rencananya, pesan yang sama akan disampaikan dalam konferensi itu. Paus minta hukuman mati harus diakhiri. “Tak hanya itu, kita harus memperbaiki kondisi penjara untuk menghormati martabat kemanusiaan para warga binaan,†ujar Paus.
Program Rehabilitasi
Paus juga meminta program rehabilitasi bagi para warga binaan agar mereka bisa belajar menghargai diri sendiri. Selain itu, mereka bisa belajar mengarahkan hidup dan menyembuhkan diri. “Program ini bertujuan untuk membina karakter diri para warga binaan sehingga mereka bisa belajar menyembuhkan diri sendiri,†ujarnya.
Bapa Suci menambahkan, dewasa inihukuman mati kian meningkat. Hal ini membuat nilai kemanusiaan tak mendapat tempat. Ia mengkritik masyarakat modern yang melihat tindakan kriminalitas tanpa mempedulikan pelaku yang bersalah. Bapa Suci pun meminta pemerintah untuk mencari solusi lain soal hukuman mati dengan merehabilitasi para pelaku kejahatan.
Hal ini didasarkan atas keyakinan bahwa para pelaku bisa menyembuhkan diri sendiri. Mereka bisa menyelesaikan masalah mereka. “Ada saat di mana mereka sampai pada kesadaran untuk bertobat demi hidup yang lebih baik,†katanya. Selain itu, ia minta agar sistem pidana harus bersifat terbuka dan bertujuan untuk memberikan kekuatan kepada para warga binaan. Hal ini tak lain bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri bagi orang-orang yang tak mendapat akses dalam hidup bermasyarakat.
Yusti H. Wuarmanuk