HIDUPKATOLIK.com – Komite Nobel Norwegia mengumumkan Tunisia National Dialogue Quartet memenangkan anugerah Nobel Perdamaian 2015. Komite Nobel menyebut Tunisia Quartet berhak atas anugerah tersebut atas kontribusinya dalam membangun demokrasi setelah meletupnya Jasmine Revolution (Revolusi Melati) pada 2011 di Tunisia.
Tunisia Quartet didirikan pada Musim Panas tahun 2013 oleh Tunisian General Labour Union (UGTT), Tunisian Confederation of Industry, Trade and Handicrafts (UTICA), Tunisian Human Rights League (LTDH) dan Tunisian Order of Lawyers (TOL). Empat organisasi ini ditunjuk untuk membantu proses transisi demokrasi yang kala itu sedang lumpuh. Kelumpuhan ini dipicu huruhara sosial dan maraknya pembunuhan terhadap tokoh politik pascarezim pemerintahan Presiden Zine El-Abidine Ben Ali tumbang.
Paus Fransiskus mengambil kesempatan ini untuk bertemu secara pribadi dengan para pemenang Nobel Perdamaian, Mohamed Fadhel Mahfoudh, Abdessatar Ben Moussa, Wided Bouchamaoui, dan Houcine Abbassi, Sabtu 7/11. Dalam pertemuan itu, Paus mengatakan, mereka menyelesaikan pekerjaan dengan tangan dan hati. Ia memuji segala usaha dan kerja keras mereka untuk membangun dialog dan stabilitas di Tunisia. “Saya berharap, mereka menjadi contoh bagi misi perdamaian di seluruh dunia,†ujar Bapa Suci seperti dilansir Radio Vatikan 7/11.
Yusti H.Wuarmanuk